Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta mencatat setidaknya terdapat 28 titik drainase yang mengalami gangguan berupa utilitas dari pihak lain seperti kabel telepon, listrik atau pipa air.

"Sudah ada beberapa lokasi yang dibersihkan dari utilitas yang mengganggu. Namun, ada juga yang belum dan beberapa dalam proses pembersihan dari utilitas," kata Kepala Seksi Drainase Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta Herka Hanung Wijaya di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, sejumlah lokasi yang mengalami gangguan utilitas di antaranya berada di Jalan Atmo Sukarto, dan Jalan Faridan M Noto. Sedangkan proses penanganan drainase dari utilitas yang mengganggu sedang dilakukan di Jalan Cendana, Jalan Ipda Tut Harsono.

Ia mengatakan, proses pembersihan drainase dari gangguan utilitas dilakukan bersama-sama dengan pihak yang memiliki utilitas tersebut. "Tidak seperti dulu saat kami langsung memotong kabel jika ada kabel provider yang dimasukkan ke drainase," katanya.

Dinas Kimpraswil, lanjut Hanung, berkoordinasi terlebih dulu dengan pemilik utilitas sehingga pemilik bisa melakukan persiapan penggantian sehingga pelanggan tidak terganggu.

"Bagaimanapun juga, mereka juga memberikan layanan kepada masyarakat. Kami tidak ingin masyarakat terganggu apabila kami memotong kabel begitu saja," katanya.

Khusus untuk utilitas berupa pipa PDAM Tirtamarta yang mengganggu saluran drainase, Hanung mengatakan, membutuhkan waktu lama untuk penanganannya karena PDAM tidak bisa segera mengganti pipa.

"Proses penggantian membutuhkan waktu lebih lama. Misalnya saja harus membuat sambungan pipa agar memutar di atas atau di bawah drainase. Hal itu butuh waktu, namun tetap harus dilakukan," katanya.

Drainase yang terganggu utilitas lain, lanjut Hanung tidak akan bisa berfungsi maksimal sehingga berpotensi menimbulkan genangan saat musim hujan.

Selain pemantauan drainase dari gangguan utilitas lain, Dinas Kimpraswil juga terus mengintensifkan pemantauan kondisi drainase untuk mengantisipasi terjadi kerusakan yang lebih parah.

"Petugas kami turunkan untuk memantau apabila ada kerusakan di dinding saluran dan lantai drainase. Mungkin saja ada retak-retak yang harus segera diperbaiki," katanya.

Hanung menambahkan, meskipun hanya kerusakan kecil, namun harus tetap diperbaiki agar tidak menimbulkan kerusakan yang lebih besar. Sejumlah drainase yang menjadi fokus pemantauan di antaranya adalan di Jalan Babaran, Jalan Kenari dan Jalan Sardjito.

"Kami sudah pastikan bahwa outfall di Pabringan, Katamso, dan Jetis dalam kondisi bagus. Sedangkan outfall di Jalan Ireda sempat rusak namun sudah diperbaiki," katanya.

Pada awal tahun, terdapat sejumlah kasus kerusakan drainase yaitu di Ponggalan, Jalan Ipda Tut Harsono, Jagalan dan Kuncen. Semua kerusakan sudah ditangani.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015