Istanbul (ANTARA News) - Kepolisian Turki menahan seorang pria Belgia asal Maroko karena menduganya mengintai beberapa tempat, yang menjadi sasaran kelompok Negara Islam (IS), dalam serangan menewaskan 129 orang di Paris sepekan lalu, kata pejabat Turki, Sabtu.

Pejabat tersebut memastikan laporan, yang diberitakan kantor berita Dogan, yang menyebutkan dua pria lain juga ditangkap, namun rincian penangkapan itu tidak dijelaskan.

Pria Belgia bernama Ahmet Dahmani itu ditangkap di hotel mewah di kota pesisir selatan Antalya. Antalya pekan lalu juga menjadi lokasi pertemuan pimpinan Kelompok 20 negara (G20).

Kantor berita Dogan mengatakan, pria berusia 26 tahun tersebut menginap sejak 16 November di hotel bintang lima di lokawisata terkenal itu.

Sementara itu, dua pria lain, masing-masing berkewarganegaraan Suriah, ditahan di jalan raya terdekat atas dugaan bahwa mereka dikirim oleh kelompok jihadis IS di Suriah untuk memastikan perjalanan Dahmani dalam keadaan aman melewati perbatasan dan mereka juga berencana bertemu.

Kantor berita Dogan yang mengutip dari sumber pengadilan, mengidentifikasi dua orang lainnya bernama Ahmet Tahur berusia 29 tahun dan Muhammed Verdi berusia 23 tahun.

Polisi antiteror awalnya bersiap menahan Dahmani ketika ia tiba dari penerbangan ke Antalya dan melacaknya ke hotel di distrik Manavgat.

Secara terpisah, Turki telah mendeportasi sekelompok orang Maroko yang ditahan di bandara utama Istanbul pekan ini karena diduga berhubungan dengan IS.

Kedelapan orang itu, yang tiba di bandar udara Ataturk, Istanbul pada Selasa malam hari dari Casablanca, Maroko, untuk liburan, ditahan oleh polisi perbatasan dan ditanyai oleh ahli raut muka yang menandai mereka sebagai tersangka militan, kata pejabat pemerintah.
(Uu.M053)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015