Nicosia (ANTARA News) - Polisi di Siprus menginterogasi enam orang pria berbahasa Prancis pada Minggu, karena mencurigai tiga orang dari mereka memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok ekstrem, kata pihak berwenang Siprus.

Sekelompok pria berusia antara 25 hingga 32 tahun itu tiba di Siprus pada Sabtu dengan penerbangan murah dari Basel di Swiss.

Keenam pria tersebut ditahan setibanya di bandara Larnaca milik Siprus karena pihak berwajib curiga tentang tujuan perjalanan mereka, kata Kantor Berita Negara Siprus (CNA), seperti dikutip Reuters.

Menurut CNA, peringatan dari Interpol menyebutkan bahwa tiga orang dari kelompok itu, yakni dua pria asal Turki dan satu asal Aljazair, kemungkinan "dekat dengan gerakan-gerakan kelompok garis keras".

Namun, masing-masing pria yang ditahan itu mengatakan bahwa mereka telah merencanakan untuk liburan di Siprus.

CNA melaporkan bahwa kemungkinan keenam pria tersebut akan dikirim kembali pulang ke Swiss pada Senin ini.

Para pihak berwajib di ibukota-ibukota negara Eropa telah meningkatkan penjagaan keamanan sejak peristiwa gelombang serangan di Paris pada 13 November yang menewaskan 130 orang.

(Uu.Y012)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015