"Lima film itu yang benar-benar kolaborasi Prancis dan Indonesia," kata Festival Progammer FSP 2015 Arnaud Miquel saat jumpa pers di Jakarta, Rabu sore.
Kolaborasi antara Indonesia dan Prancis dalam film yang ditayangkan dalam program Fokus dengan bentuk kerja sama antara lain berupa pendanaan, sutradara Prancis yang bercerita tentang Indonesia maupun sineas yang pernah berpartisipasi dalam festival di Prancis.
Film "Sang Penari" (2011) dari Ifa Isfansyah terpilih masuk ke program tersebut, begitu juga dengan istri Ifa, sutradara Kamila Andini melalui "Laut Bercermin".
Kamila Andini berpartisipasi dalam program residensi Festival Film Cannes pada 2012-2013.
Film ko-produksi Prancis-Indonesia "Berbagi Suami" dari Nia Dinata pun turut meramaikan festival tahun ini bersama "The Photograph" (2007) dari Nan Achnas.
Film lainnya adalah karya sutradara Prancis Bastian Meiressonne berjudul "Garuda Power: The Spirit Within" yang melacak jejak film laga Indonesia sejak tahun 30an hingga masa kini.
Festival Sinema Prancis ke-20 juga menampilkan sinema Prancis masa kini melalui delapan film yang ada dalam program Panorama, dibuka dengan "Dheepan" karya Jacques Audiard.
"Le Petit Prince" (The Little Prince) yang diangkat dari buku berjudul sama pun akan turut diputar di festival tersebut.
Selain itu, ada juga "Les Nouvelles Aventures d'Aladin" (The New Adventures of Aladin) , "La Famille Belier" (The Belier Family), "Le Pere Noel" (Santa Claus) dan "La French" (The Connection).
Satu film animasi Prancis "Pourquoi J'ai Pas Mange Mon Pere" (Monkey Business) dari sutradara Jamel Debouzze akan hadir di sembilan kota.
Festival tahun ini kembali mengadakan kompetisi pendek yang akan diputar sebelum film Prancis, yaitu "Bid & Run", "Iblis Jalanan", "Iman" dan "Return to Sender".
Selain itu, film "Sandekala", "Simbiosis", "Sleep Tight Maria" dan "Taste of Fences" juga turut berkompetisi.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
