Ada rasa kaget juga mendapatkan penghargaan ini."
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Mantan Panglima TNI Jenderal (Pur) Moeldoko dianugerahi gelar kehormatan Tan Sri atau Panglima Setia Mahkota dari Kerajaan Malaysia yang diberikan langsung oleh Yang Dipertuan Agung Tuanku Abdul Halim Muadzam Shah di Istana Negara Malaysia, Kamis.

Moeldoko saat dijumpai usai pemberian gelar Tan Sri tersebut mengucapkan terima kasih kepada Kerajaan Malaysia yang telah memberikan gelar kehormatan.

"Ada rasa kaget juga mendapatkan penghargaan ini. Namun demikian, pemberian gelar ini terutama kepada seseorang pastilah punya pertimbangan," kata jenderal purnawirawan yang oleh banyak panglima dari sejumlah negara tetangga dikenal sangat tegas dalam setiap menjalankan kebijakannya.

Bagi Moeldoko, mendapatkan gelar Tan Sri ini merupakan kehormatan dan tentu menjadi panggilan tanggung jawab untuk selalu memberi kontribusi yang bermanfaat kepada siapapun.

Moeldoko sebelumnya juga mendapatkan gelar kehormatan dari pemerintah Singapura dan juga sejumlah negara tetangga lainnya.

Ketika ditanya bagaimana hubungannya dengan para petinggi militer di kawasan Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan negara lainnya, ia menyatakan, masih tetap rapat dan senantiasa melakukan komunikasi dengan mereka.

"Saya masih tetap melakukan komunikasi agar bisa membangun relasi lebih luas dan terbuka, serta saling memahami sehingga terdapat satu hal yang ingin kita tuju bersama," ucapnya.

Menurut mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu, perlu ada ketegasan karena menyangkut prinsip antara kedaulatan dan persahabatan.

Persahabatan yang dibangun merupakan jembatan komunikasi sebaik-baiknya dengan semua pihak agar menimbulkan rasa percaya. Namun demikian, ia menilai, apabila menyangkut kedaulatan, maka itu adalah segala-galanya.

"Dalam konteks itu saat saya dipercaya sebagai Panglima TNI, dalam ketegasan harus memunculkan harapan serta bagaimana situasi khususnya di kawasan ASEAN betul-betul terbangun baik, kondusif dan ada hubungan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu," demikian Moeldoko.

Pewarta: N. Aulia Badar
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015