Krisis di Tiongkok dan pasar Eropa secara negatif mempengaruhi bisnis kami."
Washington (ANTARA News) - Aktivitas manufaktur AS mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir pada November, di bawah tekanan dari penurunan harga energi, dolar yang lebih kuat dan pelambatan pertumbuhan global, sebuah survei menunjukkan pada Selasa.

Indeks pembelian manajer dari Institute for Supply Management (ISM) untuk sektor manufaktur AS turun menjadi 48,6 pada November dari angka Oktober 50,1 yang hanya sedikit berada di dalam wilayah pertumbuhan, lapor AFP.

Kontraksi, yang pertama sejak November 2012, tak terduga, karena para analis rata-rata memperkirakan peningkatan menjadi 50,4 pada indeks.

"Fakta bahwa ISM manufaktur menurun pada November ke tingkat terendahnya sejak Juni 2009, yaitu sejak akhir Resesi Besar, secara tegas merupakan kejutan yang sangat buruk," kata Harm Bandholz, kepala ekonom AS di UniCredit Research.

Tapi, dia menunjukkan, manufaktur hanya mewakili sekitar 12 persen dari ekonomi AS dan kurang dari 10 persen dari total tenaga kerja, dan lebih banyak lagi sektor jasa penting yang "terus berjalan dengan sangat baik."

Sepuluh dari 18 industri manufaktur yang disurvei melaporkan kontraksi pada November, "dengan pesanan baru lebih rendah, produksi dan persediaan bahan baku menyumbang untuk pelemahan secara keseluruhan," kata ISM.

Pesanan baru jatuh sangat tajam, turun empat poin menjadi 48,9. Produksi turun 3,7 poin menjadi 49,2. Kedua komponen tersebut telah tumbuh pada Oktober.

Persediaan mengalami kontraksi pada laju yang lebih cepat, sementara persediaan pelanggan turun sedikit tapi masih dianggap terlalu tinggi untuk bulan keempat berturut-turut.

"Krisis di Tiongkok dan pasar Eropa secara negatif mempengaruhi bisnis kami," satu responden survei di sektor permesinan mengatakan.

"Industri minyak dan gas menyadari bahwa harga minyak yang rendah sekarang adalah realitas baru dengan perkiraan berlanjut pada tingkat ini untuk beberapa waktu," kata seorang manajer pembelian di sektor ini.

Ekonom IHS Global Insight Michael Montgomery mencatat bahwa manufaktur telah melemah untuk beberapa waktu.
(Uu.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015