Kuala Lumpur (ANTARA News) - Maritim Malaysia (APMM) sedang mengusut dugaan penembakan dua kapal nelayan oleh pihak berwajib Indonesia di dekat perbatasan perairan negara pada 13 Desember yang mengakibatkan nakhoda kapal cedera.

Dalam insiden yang terjadi sekitar 30 mil laut arah barat daya Tanjung Sauh, Sabak Bernam, Selangor itu, kedua kapal sedang menangkap ikan di dekat perbatasan maritim internasional.

Kepala Otoritas Daerah Maritim 3 Lumut, Kapten Maritim Zullinda Ramly mengatakan, kapal pihak berwajib Indonesia melepaskan tembakan ke arah kedua kapal yang membawa sembilan awak warga Myanmar pukul 10.00 waktu setempat.

"Nakhoda mengaku, kapal mereka dikejar oleh kapal pihak berwajib negara jiran berwarna putih dan biru. Kapal itu sekali lagi melepaskan tembakan kira-kira empat jam kemudian," kata dia seperti dilansir media setempat.

Kejadian kedua itu mengakibatkann seorang lagi nakhoda kapal cedera pada tapak kaki kiri akibat terkena tembakan.

Zulinda mengatakan, kedua korban cedera dilarikan ke rumah sakit dan pemeriksaan pada kedua buah kapal ditemukan 14 bekas tembakan.

"Saat ini semua awak kapal warga Myanmar ditahan berdasar UU Imigrasi karena tidak memiliki dokumen sah," katanya.

Pewarta: N. Aulia Badar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015