Pemberian sertifikat ISO ini, harus menjadi langkah awal dalam mewujudkan manajemen sekolah dengan kualitas yang lebih baik. Sertifikat ISO ini merupakan bukti pengakuan atas kualitas sekolah,"
Sleman (ANTARA News) - Sebanyak 21 sekolah negeri di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, meraih sertifikat ISO yang terdiri 17 sekolah menegah kejuruan dan empat sekolah menengah atas.

"Pada 2016 akan disusul enam sekolah lagi yang bersertifikat ISO yakni, SMAN I Godean, SMAN I Pakem, SMAN 1 Ngaglik, SMAN 2 Ngaglik, SMAN Mlati dan SMAN Ngemplak, dan target tahun 2016 ada sekitar 10 SMA/SMK Negeri yang akan menerima sertifikat ISO," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga Kabupaten Sleman Arif Haryono, Minggu.

Menurut dia, satu sekolah yang baru saja mendapatkan sertifikat ISO pada akhir tahun 2015 ini adalah SMA Negeri 1 Sleman, yang mendapatkan sertifikat ISO dari PT LUV Indonesia.

Ia mengatakan, diraihnya ISO oleh sejumlah sekolah tersebut dapat menjadi pendorong bagi sekolah-sekolah yang lain untuk segara meningkatkan kualitasnya.

"Pemberian sertifikat ISO ini, harus menjadi langkah awal dalam mewujudkan manajemen sekolah dengan kualitas yang lebih baik. Sertifikat ISO ini merupakan bukti pengakuan atas kualitas sekolah," katanya.

Arif mengatakan, meski telah meraih sertifikat ISO, diharapkan agar seluruh sekolah di Sleman tetap berusaha meningkatkan kualitas pendidikannya. Hal ini dikarenakan tantangan yang dihadapi ke depan oleh dunia pendidikan justru semakin berat.

"Tantangan tersebut tidak lagi sebatas pada peningkatan kualitas proses kegiatan belajar mengajar (KBM) saja tetapi juga pada kualitas lulusannya. Dengan sertifikasi ISO, SMA harus dapat membuktikan bahwa lulusannya merupakan generasi yang mampu bersaing dengan lulusan sekolah-sekolah lainnya untuk meneruskan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Kepala Sekolah SMAN I Sleman, Hermintarsih mengatakan, pekerjaan berat dalam meraih ISO telah terlampaui. Namun pekerjaan berat berikutnya dengan penerapan standar ISO di sekolah adalah meningkatkan mutu.

"Sekolahnya saat ini berjumlah 20 kelas untuk kelas 10 ada 7 kelas, 11 ada 7 kelas dan 12 ada 6 kelas pembelajaran dengan jumlah murid 680 siswa diasuh oleh 35 guru PNS dan delapan guru non-PNS," katanya.

Pewarta: Victorianus SP
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015