Bandung (ANTARA News) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat menyiapkan uang tunai senilai Rp6,9 trilun untuk mengantisipasi kebutuhan menghadapi libur pajang, Natal 2015 dan Tahun Baru 2016.

"Kebutuhan uang tunai pada libur akhir tahun ini meningkat, BI Jabar menyiapkan uang tunai senilai Rp6,9 triliun," kata Kepala Perwakilan BI Jabar Rosmaya Hadi di Bandung, Rabu.

Ia menyebutkan proyeksi kebutuhan perbankan adalah sebesar Rp5,3 triliun sehingga tingkat kecukupan persediaan tersebur mencapai 130 persen dengan kecukupan di tiap pecahannya.

Menurut dia pasikan uang tunai untuk mengisi mesin-mesin ATM di Jabar yang diperkirakan sebesar Rp5,2 triliun atau 97,97 persen dari proyeksi kebutuhan perbankan akan tercukupi dengan baik.

Lebih lanjur Rosmaya Hadi menyebutkan, selama tahun 2015 hingga Bulan November 2015 arus kas inflow atau outflow di wilayah Jabar masing-masing tercatat Rp76,2 triliun dan Rp40,7 triliun. Bila dibandingkan tahun 2014 terdapat peningkatan inflow dan outflow masing-masin 3,65 persen dan 14,53 persen.

"Perputaran kas di wilayah BI Jabar pada 2015 mengalami net inflow sebesar Rp35,4 triliun, artinya uang yang mengalir masuk lebih besar dibandingkan dengan uang yang keluar," katanya.

Hal itu menurut Rosmaya Hadi dipengaruhi oleh kondisi Jabar yang merupakan salah saru pusat perindustrian dan perdagangan serta banyaknya obyek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan, terutama pada periode akhir tahun.

Sementara itu terkair penanganan kasus uang palsu di wilayah Jabar, BI melakukan upaya penekanan dengan melakukan kerja sama intensif dengan aparat penegak hukum yani jaksa, hakim dan kepolisian.

"BI juga mengedepanjan strategi edukasi melalui ciri-ciri keaslian uang rupiah yang dikenal program Cikur. Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat sehingga tercipta upaya preventif dari masyarakat untuk menekan dan mendeteksi peredaran uang palsu," kata Rosmaya Hadi menambahkan.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015