Brussels (ANTARA News) - Tiga orang terduga teroris yang akan melakukan serangan saat Tahun Baru 2016 di Brussels, Belgia, dibebaskan aparat keamanan, namun dua pria lainnya tetap dalam tahanan polisi, demikian pengumuman pihak kejaksaan negeri itu.

Tiga orang terakhir dari enam yang ditangkap dalam penggerebekan pada Kamis (31 Desember 2015) di sekitar ibukota Belgia itu dibebaskan setelah diperiksa secara intensif, demikian laporan kantor berita AFP Prancis.

Kantor kejaksaan Belgia menegaskan bahwa dua yang sudah lebih dulu ditangkap secara resmi didakwa dengan pelanggaran terkait terorisme, sehingga tetap ditahan. Para pria itu adalah Said S. (30) dan Muhammed K. (27).

Pengacara mereka mengatakan, nama lengkap mereka adalah Said Saouti dan Mohammed Karay, yang penangkapannya diumumkan pada Selasa (29 Desember 2015), menyusul penggerebekan polisi di sekitar Brussels dan kota Liege.

Pihak berwenang Belgia membatalkan acara kembang api yang menandai pergantian malam Tahun Baru 2016 di jantung Brussels, setelah membongkar dugaan rencana serangan untuk menyerang sejumlah tempat selama liburan.

Kota berpenduduk sekitar 1,2 juta orang itu telah berada dalam siaga tinggi sejak Prancis mengatakan beberapa orang yang terlibat dalam serangan mematikan 13 November di Paris memiliki hubungan dengan mitranya di Brussels, yang juga lokasi markas besar Uni Eropa dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Penyiar Radio & Televisi Belgia RTL mengatakan, Saouti mendirikan klub motor yang disebut Kamikaze Riders dan Karay juga merupakan anggota klub.

Disebutkannya, anggota klub Abdelouafi Elouassaki meninggal dalam kecelakaan lalu lintas pada tahun 2013, tetapi menambahkan bahwa sejumlah saudara-saudaranya telah pergi untuk bertempur di Suriah.
(Uu.G003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016