Konkretnya saya menginstruksikan kepada jajaran Kemenag agar memperkuat sinergi dan integrasi agar bisa kian efektif dan efisien dalam mengejar pencapaian target tupoksi,"
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Agama menggelar tasyakuran peringatan Hari Amal Bhakti ke-70 lahirnya kementerian tersebut di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat malam, dengan mengusung tema "Bersih dan Melayani".

Menurut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam kata sambutannya tema tersebut dipilih untuk memacu jajaran Kemenag agar dapat melakukan peningkatan kinerja dilakukan dengan tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan makin berorientasi kepada kebutuhan publik.

"Konkretnya saya menginstruksikan kepada jajaran Kemenag agar memperkuat sinergi dan integrasi agar bisa kian efektif dan efisien dalam mengejar pencapaian target tupoksi," katanya.

Untuk itu, Menag mengungkapkan sedikitnya ada lima hal yang menjadi fokus bagi jajaran Kemenag agar bisa mewujudkan semangat bersih dan melayani.

"Pertama, meningkatkan akuntabilitas dan transparansi melalui pengelolaan sistem administrasi yang rapih disertai keterbukaan informasi," kata Lukman.

Kemenag, lanjut Lukman, harus bisa memperbaiki basis data lewat penggunaan sistem informasi dengan teknologi berbasis aplikasi IT serta membenahi tiap-tiap saluran komunikasi kepada publik.

Kedua, Kemenag harus memperbesar dampak pelaksanaan program sehingga menaikkan kualitas hidup manusia Indonesia dengan mengubah pola pikir penyerapan anggaran bukan sekadar kesesuaian pengadaan dengan administrasi keuangan semata, melainkan membawa tingkat kemanfaatan yang lebih besar untuk pemangku kepentingan.

Ketiga, Kemenag harus meningkatkan layanan prima dengan mengubah sudut pandang layanan bukan sebagai pangreg praja melainkan pamong praja atau pelayan masyarakat dengan mempelajari berbagai kebutuhan publik serta membuka titik-titik pelayanan yang jelas.

Keempat, Kemenag harus senantiasa memperkuat kerja sama dan melakukan terobosan dengan terus memetakan berbagai hambatan internal maupun eksternal sembari mencari solusi yang tepat untuk setiapnya.

"Kelima, meningkatkan kepekaan sosial. Jangan biarkan hal kecil menjadi mudharat (merugikan) bagi lembaga maupun bangsa," pungkasnya.

Pewarta: Gilang Galiarth
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016