Kualitas raskin yang didistribusikan adalah beras yang baik. Jika ditemukan ada beras yang kurang baik, bisa lapor ke Bulog agar secepatnya diganti
Yogyakarta (ANTARA News) - Kota Yogyakarta mulai mendistribusikan beras bersubsidi penyaluran pertama 2016 yang dilakukan di Kelurahan Patehan Kecamatan Kraton Yogyakarta kepada 235 rumah tangga sasaran penerima manfaat.

"Penyaluran perdana beras untuk masyarakat miskin (raskin) atau kini disebut beras menuju sejahtera (rastra) dimulai di Patehan karena kelurahan ini dinilai tertib dalam penyaluran dan pembayarannya," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Hadi Muchtar di Yogyakarta, Kamis.

Pada penyaluran perdana ini, pemerintah juga sekaligus memberikan kartu untuk penerima rastra sebagai bukti pengambilan beras setiap bulannya. Di dalam kartu tersebut sudah tercetak nama dan alamat penerima.

"Jadi, yang nantinya berhak mengambil raskin adalah orang yang namanya tertera di dalam kartu atau jika terpaksa diwakilkan hanya dari anggota keluarganya," katanya.

Pemberian kartu untuk penerima beras ditujukan agar distribusi tepat sasaran. "Sebaiknya beras yang diterima digunakan untuk konsumsi rumah tangga dan bukan kemudian dijualbelikan," lanjutnya.

Total penerima beras bersubsidi di Kota Yogyakarta pada tahun ini tetap sama seperti tahun sebelumnya yaitu 16.031 rumah tangga sasaran penerima manfaat. Setiap penerima memperoleh beras 15 kilogram setiap bulan dengan membayar Rp1.600 per kilogram.

Sementara itu, Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Yogyakarta Sugit Tedjo Mulyono mengatakan beras yang didistribusikan untuk rastra sangat layak dikonsumsi meskipun terlihat lebih kusam dibanding beras yang beredar di pasaran.

"Kondisi beras yang dikelola Bulog adalah beras kualitas medium, yaitu 78 persen bulir beras utuh, 22 persen patah dan dua persen menir. Masyarakat perlu mengetahuinya," katanya.

Meskipun kondisi beras terlihat lebih kusam, namun Sugit menegaskan bahwa beras tersebut justru mengandung gizi yang lebih banyak dibanding beras yang biasa dijual di pasar.

"Beras yang didistribusikan pun adalah beras yang disimpan paling lama empat bulan," katanya.

Sementara itu, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan Kota Yogyakarta Achmad Fadli mengatakan, masyarakat bisa langsung melaporkan ke Bulog jika beras yang diterimanya berkualitas buruk.

"Kualitas raskin yang didistribusikan adalah beras yang baik. Jika ditemukan ada beras yang kurang baik, bisa lapor ke Bulog agar secepatnya diganti," katanya.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016