Aden, Yaman (ANTARA News) - Satu pos pemeriksaan militer pasukan pro-pemerintah dihantam bom mobil bunuh diri di Kota Pelabuhan Aden, Yaman Selatan, Jumat (29/1), tujuh prajurit tewas dan beberapa orang lagi cedera, kata seorang perwira polisi.

"Seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan mobilnya, yang diisi peledak, di satu pos pemeriksaan militer yang diawaki oleh prajurit pro-pemerintah di Kabupaten Cirater, Aden sehingga menewaskan tujuh prajurit di tempat," kata perwira polisi setempat.

"Tentara yang ditempatkan di pos pemeriksaan itu berusaha membekuk pelaku bom bunuh diri tersebut tapi ia segera meledakkan dirinya di lokasi," kata sumber polisi setempat.

Laporan awal menunjukkan tujuh prajurit tewas dan sejumlah lagi luka parah akibat ledakan itu, kata pejabat medis di Rumah Sakit Umum Aden.

Satu lagi sumber keamanan di Komando Polisi Aden mengatakan kepada Xinhua, "Seorang pelaku bom bunuh diri yang mengenakan pakaian perempuan sedang dalam perjalanan untuk mengebom kompleks presiden bukan pos pemeriksaan tersebut. Operasi itu digagalkan."

Itu adalah pengeboman kedua selama 24 jam belakangan yang terjadi di daerah beberapa kilometer di sebelah utara Istana Presiden, tempat Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi --yang diakui masyarakat internasional-- tinggal.

Pada Kamis (28/1), kelompok yang berafiliasi kepada ISIS dan berpusat di Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan bunuh diri yang dilakukan oleh dua petempur berkebangsaan Belanda terhadap Istana Presiden. Sebanyak sembilan prajurit tewas dalam aksi tersebut dan beberapa orang lagi cedera.

Serangan terhadap pos pemeriksaan militer pro-pemerintah itu adalah yang paling akhir dalam serangkaian kekerasan dan pembunuhan terhadap para pejabat pro-pemerintah di Aden, Ibu Kota Sementara Yaman.

Situasi keamanan yang rumit dan bergolak di Aden dan Provinsi Lahj serta Abyan --yang berdekatan-- adalah salah satu tantangan terbesar buat pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi, yang beroperasi di Aden.

Koalisi itu telah mengirim ribuan prajurit dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Sudan dan Bahrain ke lima provinsi anti-gerilyawan Al-Houthi di Yaman Selatan dan melatih pasukan keamanan lokal Yaman.
(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016