Jakarta (ANTARA News) - Hari Valentine membuat pria-pria di Asia Pasifik berbelanja lebih royal, mereka berencana belanja 40 persen lebih banyak ketimbang perempuan demi membeli hadiah. 

Ini merupakan temuan dari MasterCard berdasarkan survei pada 8.779 orang di 17 negara di seluruh Asia Pasifik berusia 18-64 tahun yang ditanya mengenai rencana pengeluaran untuk Valentine tahun ini.
,  
Hal itu berlaku di Selandia Baru, Jepang dan India, di mana para pria berencana untuk berbelanja lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan rencana belanja perempuan dalam membeli hadiah. Sebaliknya, perempuan Sri Lanka dan Korea Selatan berencana belanja lebih banyak dibanding kaum Adam.

"Hal yang mengejutkan ialah hari kasih sayang lebih populer di negara-negara seperti Thailand, Tiongkok, dan Malaysia, dibandingkan Australia dan Selandia Baru yang memiliki tradisi mendalam memperingati hari kasih sayang," kata Eric Schneider, Region Head, Asia Pacific, MasterCard Advisors dalam keterangan pers. 

Rata-rata masyarakat mengalokasikan 100 dolar AS untuk belanja hadiah untuk Valentine tahun ini. Masyarakat di Hong Kong berencana membelanjakan hadiah paling banyak, yakni 243 dolar AS per orang,  diikuti oleh konsumen di Tiongkok (329 dolar AS) dan Singapura (189 dolar AS).

Sementara itu, para pria di Hong Kong merupakan pembelanja dengan pengeluaran paling besar. Mereka berencana menggelontorkan hingga 273 dolar AS demi membeli hadiah Valentine.

Secara garis besar, hampir setengah (44 persen) dari masyarakat Asia Pasifik punya rencana berbelanja hadiah Valentine, masyarakat Thailand paling antusias (79 persen), diikuti Tiongkok (72 persen) dan Hong Kong (65 persen). 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016