Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar India untuk Indonesia yang baru Nengcha Lhouvum Mukhopadhaya menginginkan India dan Indonesia memperbesar perdagangan komoditas antara kedua negara.

"Apa yang kami ingin lakukan adalah memperbesar jumlah komoditas yang diperdagangkan antara Indonesia dan India," katanya dalam acara malam budaya dan penyambutan Duta Besar India untuk Indonesia yang baru Nengcha Lhouvum Mukhopadhaya, Jakarta, Rabu malam.

Untuk itu, dia mengatakan sektor pertanian menjadi salah satu bidang dengan prospek yang baik karena hasilnya dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Ia mengatakan dengan meningkatnya hasil mentah maupun olahan dari sektor pertanian dan industri maka akan membuka pasar.

"Kita harus meningkatkan nilai perdagangan. Kita juga memajukan sektor industri dan sektor ini juga memiliki prospek yang bagus," ujarnya.

Selain itu, dia mengatakan banyak investasi yang diperlukan untuk mengembangkan sektor infrastuktur di Indonesia.

Dia mengatakan Presiden RI Joko Widodo selalu menekankan pengembangan infrastruktur, dan salah satu yang menjadi perhatian pemerintah Indonesia adalah akses kemaritiman.

"Saya pikir kita harus melihat apa prioritas Indonesia sendiri dan berdasarkan itu maka kami akan melihat pendekatan apa yang diperlukan. Dan kemudian, Presiden RI Joko Widodo selalu mengatakan salah satu fokusnya adalah pengembangan infrastruktur," katanya.

Dia mengatakan upaya membangun pelabuhan, meningkatkan telekomunikasi dan mengembangkan perkapalan merupakan bagian dari sasaran investasi.

"Di Indonesia sendiri saya pikir banyak ruang bagi negara-negara lain untuk datang berinvestasi," tuturnya.

India juga dapat meningkatkan investasi di Indonesia dalam mengembangkan infrastrukturnya seperti di bidang pelabuhan, galangan kapal, dan ketenagalistrikan.

"Saya pikir kita harus lebih banyak bekerja bersama dalam banyak hal daripada apa yang telah kita lakukan selama ini sehingga mendorong perekonomian masing-masing negara," ujarnya.

Pewarta: Martha Herlinawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016