Beijing (ANTARA News) - Otoritas Tiongkok berhasil membongkar 165 ribu kasus narkoba sepanjang 2015 dengan jumlah terpidana 194 orang serta barang bukti sebanyak 102,5 ton.

Wakil Komisioner Komisi Nasional Pengawasan/Pengendalian Narkotika Tiongkok (China National Narcotics Control Commissions), Liu Yujien di Beijing, Kamis mengatakan,"kasus narkoba yang berhasil ditangani tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,".

Jumlah kasus yang berhasil ditangani pada 2015 mengalami peningkatan 13,2 persen dibandingkan tahun lalu. Sedangkan untuk jumlah terpidana narkoba dan barang bukti yang berhasil diamankan masing-masing naik 15 dan 48, 7 persen dibandingkan tahun lalu.

Liu mengatakan meski kasus narkoba menjadi persoalan sosial yang serius bagi Tiongkok, namun secara umum masih dapat dikendalikan, dan tidak berdampak serius terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial.

"Selama 2015 otoritas pengawasan/pengendalian narkoba Tiongkok juga mencatat peningkatan jumlah pengguna narkoba yakni sebanyak 1.062.000 orang atau naik sekitar 20 persen dibandingkan tahun lalu," kata Liu.

Dari jumlah tersebut, tercatat 531.000 adalah pengguna baru. "Ini berarti Ada kenaikan rata-rata sebesar 14,6 persen setiap tahun," ujarnya menambahkan.

Pengguna baru itu 17,4 persen mengonsumsi opium, dan 14,6 persen mengonsumsi heroin. Sedangkan 80,5 persen adalah pengguna narkoba sintetis, kata Liu Yuejin.

Ia mengatakan pemerintah terus melakukan langkah pencegahan melalui pendidikan tentang narkoba mulai dari sekolah tingkat pertama hingga perguruan tinggi.

"Bagi para pengguna selain dihukum sesuai regulasi hukum Tiongkok, juga diberikan rehabilitasi. Diharapkan dengan upaya pencegahan, rehabilitasi dan penegakan hukum, kasus narkoba dapat terus diminimalkan," ujarnya.

Komisi Nasional Pengawasan/Pengendalian Narkoba Tiongkok mengatakan pihaknya juga terus melakukan pemberantasan narkoba terutama yang dihasilkan oleh pabrik besar dan industri rumah tangga.

Pewarta: Rini Utami
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016