Den Haag (ANTARA News) - Italia meminta hakim di Den Haag memerintahkan India melepaskan seorang marinir tahanan asal Italia, beberapa jam sebelum Perdana Menteri India, Narendra Modi, hadir dalam pertemuan puncak Uni Eropa-India di Brussels, untuk mengurangi ketegangan dengan Roma.

Pada 2012, India menahan dua anggota marinir Italia penjaga kapal tanki minyak atas dugaan membunuh dua nelayan, yang mereka sangka perompak. Meskipun tidak didakwa, kedua orang itu dilarang keluar dari negara tersebut.

Massimiliano Latorre dibolehkan pulang pada tahun lalu untuk menjalani perawatan, namun Salvatore Girone terjebak di Delhi selama empat tahun, tempat dia tinggal di kedutaan Italia dan memberikan laporan mingguan kepada kepolisian India.

Perkara tersebut mencapai Pengadilan Arbitrasi Permanen di Denhaag setelah india dan Italia sepakat menghentikan seluruh proses hukum dalam negeri.

Saat berbicara kepada pengadilan PBB, Francesco Azzarello, pengacara utama Italia dalam kasis itu, menawarkan bahwa Girone akan kembali ke India untuk menghadapi dakwaan ketika pengadilan di Denhaag selesai.

"Alasan satu-satunya mengapa Girone tidak diperkenankan untuk meninggalkan India adalah agar dia dapat bertindak sebagai sebuah jaminan de facto terkait kewajiban Italia untuk mengembalikannya untuk diadili," kata Azzarello. "Seorang manusia tidak dapat digunakan sebagai sebuah jaminan tingkah laku sebuah negara," tambah dia.

Menunggu hingga akhir perkara itu di Denhaag, saat prosesnya seringkali memakan waktu lama, dapat membuat Girone ditahan tanpa dakwaan hingga delapan tahun, ribuan kilometer jauh dari isteri dan anak-anaknya, kata dia.

India berharap bahwa konferensi Brussels itu menghangatkan hubungan dengan uni Erpa dan membuat Italia menahan diri dari menutup keanggotaan India dalam kelompok global kunci terkait teknologi misil. Roma sendiri membatalkan permintaan India untuk bergabung pada tahun lalu.

Sebagai bagian dari sebuah agenda yang luas, Uni Eropa berencana untuk mengangkat isu marinir tersebut dengan modi, menurut catatan dewan internal Uni Eropa yang didapatkan Reuters.

Italia berpendapat perkara kedua anggota marinir itu berada di luar kewenangan pengadilan India. Marinir Italia itu dipandang Italia sebagai pejabat negara yang kebal terhadap pengadilan luar negeri. Italia memberikan ganti rugi 290.000 dolar Amerika Serikat kepada tiap keluarga korban.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016