Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Federal Emergency Management Agency (FEMA) sepakat,"
Jakarta (ANTARA News) - Lembaga penanggulangan bencana dari Indonesia, dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Amerika Serikat sepakat meningkatkan kerja sama dalam bidang penanggulangan bencana.

"Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Federal Emergency Management Agency (FEMA) sepakat," kata Kapusdatin Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan Kepala BNPB Willem Rampangilei dan Deputi Administrator FEMA Timothy Manning menyepakati beberapa hal terkait penanggulangan bencana seusai pertemuan antardelegasi BNPB dan FEMA di Kantor FEMA, Washington DC pada Selasa (29/3).

Kerja sama yang disepakati, kata dia, antara lain peningkatan kapasitas melalui pertukaran pakar dan praktisi penanggulangan bencana, sistem monitoring bencana, pelatihan dan saling tukar pengalaman.

Dia mengatakan BNPB dan FEMA memiliki peran yang hampir sama yang bertanggung jawab mengkoordinasikan upaya bantuan pemerintah secara luas dalam penanggulangan bencana.

FEMA, kata dia, merupakan lembaga penanggulangan bencana Amerika Serikat yang dibentuk sejak 1979 dengan jumlah personil saat ini sekitar 19 ribu dan didukung potensi nasional yang besar.

Badan penanggulangan bencana AS itu memiliki kewenangan untuk mendorong negara bagian dan daerah untuk mengembangkan rencana kesiapsiagaan bencana yang komprehensif, mempersiapkan koordinasi antarpemerintah yang lebih baik dalam menghadapi bencana, mendorong penggunaan asuransi dan memberikan program bantuan federal untuk kerugian akibat bencana.

Sedangkan BNPB yang dibentuk pemerintah Indonesia sejak tahun 2008 dengan jumlah personel sekitar 500 orang saat ini didukung sekitar 500 BPBD mempunyai sistem dan menajemen yang khas sesuai kondisi ke-Indonesia-an.

Ancaman bencana di Indonesia, kata dia, lebih rumit dan kompleks dibandingkan dengan di Amerika. FEMA mengakui dalam berbagai penanganan bencana lokal, Indonesia cukup berhasil seperti penanganan tsunami Aceh, erupsi Gunung Merapi, gempa Sumatera Barat dan lainnya yang dapat menjadi model bagi negara-negara lain.

"Gotong royong dan modal kapital sosial masyarakat Indonesia yang kuat adalah nilai lebih yang dimiliki bangsa Indonesia," katanya.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016