Semarang (ANTARA News) - Pebalap Indonesia Rio Haryanto menyatakan ketidaksabarannya untuk melihat bendera finish saat tampil pada seri kedua lomba balap mobil Formula Satu (F1) di Sirkuit Internasional Sakhir Bahrain, 1-3 April 2016.

"Balapan malam F1 pertama saya akan menjadi istimewa. Secara umum, saya pikir akhir pekan di sini akan berjalan lebih lancar karena saya punya beberapa pengalaman yang bagus untuk dipakai di setiap area. Yang paling penting, saya tidak sabar untuk melihat bendera finish," kata Rio Haryanto seperti yang disampaikan Cep Goldia, Media Relations Rio Haryanto dalam surat elektroniknya yang diterima di Semarang, Jateng, Kamis.

Saat tampil di Melbourne Rio Haryanto meraih hasil yang kurang memuaskan. Pebalap asal Solo, Jateng, tersebut mengatakan, debut dirinya adalah pengalaman yang luar biasa dan itu satu hal yang sudah saya lama tunggu, jadi dirinya mencoba untuk tidak berpikir terlalu banyak pada retirement.

"Ada terlalu banyak hal-hal positif untuk diambil dari akhir pekan tersebut jadi jelas itulah yang saya lakukan. Secara pribadi, saya cukup senang dengan kecepatan saya dan bagaimana saya menerjemahkan semua yang saya pelajari dari tes ke dalam konteks akhir pekan lomba. Saya tahu tim kecewa dengan masalah yang mengakhiri balapan saya tapi ini semua tentang melihat ke depan dan ada begitu banyak hal-hal lain yang akan kami temui," kata Rio.

Ia mengakui, dukungan dari Indonesia benar-benar spesial. "Gairah F1 di Indonesia sangat besar sekarang dan saya merasa sangat bangga mengibarkan bendera Merah Putih," kata pebalap berusia 23 tahun tersebut.

Selama jeda perlombaan ini, Rio Haryanto menyempatkan diri pulang ke Solo. "Semua orang ingin mendengar cerita tentang balapan jadi saya harus menghidupkan kembali pengalaman itu lagi.Itulah tugas saya untuk menghargai semua dukungan dengan cara berbagi setiap detail dari pengalaman bersama fans, jadi ada banyak pertemuan dengan media serta beberapa acara lain, dan ada sedikit waktu untuk persiapan ke Bahrain," katanya.

Rekan stau tim Rio Haryanto, pebalap asal Jerman, Pascal Wehrlein mengatakan, sebagai sebuah tim, dirinya belajar banyak di Melbourne.

"Sebagai sebuah tim, kami belajar banyak di Melbourne. Kualifikasi tidak berjalan dengan baik bagi kami dan karena kita memiliki format serupa di sini, di Bahrain kami perlu mempraktekkan apa yang telah dipelajari. Kami masih memiliki jalan yang panjang dalam mengoptimalkan set-up untuk melawan masalah degradasi ban yang kami alami di paruh kedua lomba. Ini adalah awal yang baik, tapi ada banyak ruang untuk perbaikan di setiap area, termasuk saya," katanya.

Direktur Balap Manor Racing, Dave Ryan mengatakan, timnya meninggalkan Melbourne dengan rasa sedikit kecewa dan itu jelas sekali.

"Kami meninggalkan Melbourne dengan rasa sedikit kecewa, itu jelas sekali. Para pembalap telah menyelesaikan tugas dengan baik dan ada banyak potensi di dalam mobil tapi kami perlu bekerja lebih baik lagi, memastikan semua berjalan lancar di saat-saat krusial. Saya yakin setiap tim bisa mengatakan hal yang sama seperti itu karena ini baru permulaan tapi saya berharap kami bisa membuat perbaikan di semua area pada akhir pekan ini," kata Dave.

Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016