Kuching (ANTARA News) - Sembilan tenaga kerja Indonesia (TKI) meraih penghargaan sebagai pekerja terbaik di ajang Indonesian Migrant Worker Award (IMWA) di Sarawak, Malaysia .

Di antara para peraih penghargaan ada Sumaryanto Sugi Hartono, pekerja asal Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dinobatkan sebagai pekerja terbaik di sektor industri perkayuan.

"Meraih penghargaan ini tentulah ada rasa bangga karena dapat mengharumkan nama Indonesia," kata Sumaryanto seusai menerima penghargaan di sebuah hotel di Kuching, Minggu (10/4/ malam.

Dia berharap pemberian penghargaan bisa memotivasi para pekerja Indonesia untuk bekerja lebih giat dan disiplin sehingga bisa meraih prestasi terbaik di bidang pekerjaannya masing-masing.

Selain Sumaryanto, ada Romadon Mulyono dan Junaidiansyah yang mendapatkan penghargaan untuk pekerja sektor industri perkayuan.

Di sektor perkebunan kelapa sawit, penghargaan diberikan kepada Muhamad Irwan bin Saleng, Asman bin Sudirman, dan Syamsul Kamar Dadang.

Sementara Sumedu Rejo Suwito, Didik Dwi Windarto dan Suligi menerima penghargaan untuk pekerja di sektor konstruksi dan manufaktur.

Para penerima penghargaan menerima hadiah berupa uang. Pemenang pertama mendapatkan uang 12 ribu tinggit (Rp38,4 juta) dan dua pemenang berikutnya masing-masing mendapatkan 10 ribu ringgit (Rp32 juta) dan tujuh ribu ringgit (Rp22,4 juta).

Sumaryanto juga dinobatkan sebagai pekerja terbaik IMWA dan mendapatkan tambahan hadiah uang 3.000 ringgit.

Kepada 11 finalis IMWA 2015, penyelenggara juga memberikan hadiah uang masing-masing 1.000 ringgit.


Memotivasi

Konsul Jenderal Kuching Jahar Gultom berharap penghargaan untuk para pekerja terbaik dari Indonesia dapat memotivasi pekerja untuk bekerja dengan lebih profesional dan masuk secara legal.

Jumlah pekerja Indonesia di Sarawak diperkirakan sekitar 400 ribu orang. Jahar mengakui sampai saat ini masih banyak pekerja Indonesia yang bekerja ilegal di Malaysia.

"Memang sulit untuk menghitung secara pasti jumlahnya. Namun dari pengamatan saya masih terbilang banyak. Mungkin rasionya 1:2. Jadi bisa disebut yang ilegal masih banyak," ucapnya.

Acara penyerahan penghargaan untuk pekerja terbaik dari Indonesia dihadiri oleh para pejabat dari Indonesia maupun Malaysia.

Dari Indonesia antara lain hadir Duta Besar RI untuk Malaysia Herman Prayitno, Sekretaris Utama BNP2TKI Hermono, Dirjen Binapenta Kementerian Tenaga Kerja Herry Sudarmanto dan Gubernur Kalimantan Barat.

Sedangkan dari Malaysia hadir Tan Sri Datuk Amar Dr James Masing yang mewakili Ketua Menteri Sarawak serta para pengusaha Malaysia.


Pewarta: Nurul Aulia Badar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016