Palu (ANTARA News) - Dua orang anggota Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso alias Abu Wardah yang tertangkap dalam Operasi Tinombala di Poso pada Jumat (15/4) hingga kini belum bisa diinterogasi karena kondisi fisik mereka belum memungkinkan.

"Badan mereka kurus sekali karena kekurangan makan selama di hutan. Jadi kita lakukan recovery dulu," kata Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi kepada wartawan di Palu, Senin.

Terduga teroris bernama Ibad dan Faqih ditangkap di sebuah lahan perkebunan kakao milik warga di Kecamatan Poso Pesisir Utara, Jumat (15/4).

Menurut Kepala Kepolisian Daerah, keduanya termasuk 29 orang dalam daftar pencarian orang terkait kasus terorisme Poso.

Ibad bergabung dengan Santoso pada 2013 dan Faqih pada 2015. Mereka sudah dewasa meski wajah mereka tampak masih seperti anak-anak, katanya.

Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah AKBP Hari Suprapto di tempat terpisah menyebutkan bahwa setelah ditangkap keduanya langsung dibawa ke markas Kepolisian Resor Poso untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dari luar ruang pemeriksaan, terdengar suara salah satu orang yang diperiksa meminta makan.

"Kasih makan dulu saya pak, nanti saya akan bongkar semuanya setelah makan," demikian suara seorang lelaki yang terdengar di luar ruangan pemeriksaan.


Keberadaan Santoso

Ketika ditanya bagaimana tentang keberadaan Santoso, Rudy mengemukakan bahwa upaya untuk menangkap Santoso lewat Operasi Tinombala, yang melibatkan 3.000 polisi dan tentara, berjalan baik.

"Upaya yang dilakukan untuk menangkap Santoso sudah maksimal. Kapolri sendiri mengapresiasi upaya aparat yang bekerja di lapangan dalam Operasi Tinombala, meski upaya-upaya itu masih perlu lebih ditingkatkan lagi," ujarnya.

Ia tidak merinci peningkatan upaya aparat untuk menangkap Santoso, hanya menyebutkan bahwa aparat selalu mengubah taktik dan strategi.

Rudy yakin Santoso masih berada di hutan Poso dan kelompoknya sudah terpecah. Keberadaan mereka sudah semakin terdesak dan kekurangan logistik.

"Mudah-mudahan operasi ini bisa segera selesai dengan sukses," ujarnya.

Lewat Operasi Tinombala, aparat sudah menangkap 14 anggota kelompok Santoso, 10 di antaranya tewas dan empat lainnya hidup, sejak 9 Januari sampai sekarang.

Pewarta: Muhamad Hajiji
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016