Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta menilai masyarakat Dayak mencintai kedamaian sehingga diharapkan tak ada orang yang membuat masalah dengan mereka. 

Pernyataan ini dia sampaikan saat menghadiri upacara adat Naik Dango ke XXXI di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat, Rabu, seperti dalam keterangan tertulis MPR. 

Oesman yang mengaku sebagai salah satu warga Dayak mengatakan tak asing dengan berbagai adat dan tarian Dayak. 

Naik Dango merupakan prosesi ungkapan syukur Suku Dayak Kanayatn atas hasil panen yang diperoleh. 

Upacara ini biasa dilaksanakan di beberapa kabupaten di Kalimantan Barat, seperti Kabupaten Mempawah, kabupaten Landak dan kabupaten Kubu Raya. 

Tahun ini Naik Dango di Mempawah dimulai dengan kegiatan mengantar padi yang masih bertangkai ke lumbung atau dango. 

Kemudian dilanjutkan ritual inti, berupa nyangahatn atau memanjatkan doa kepada Jubata (Tuhan Yang Maha Esa) Setelah itu prosesi diteruskan dengan penghantaran hasil panen dan persembahan lainnya ke dalam tempat bernama panompo. 

Sebuah tempat yang menyerupai rumah, perahu atau bentuk lain. Setiap panompo diterima timanggong, prosesi ini dinamakan ngantat panompo. 

Selain Oesman, turut hadir dalam acara Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, MH dan Bupati Mempawah H. Ria Norsan.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016