Penurunan BI rate dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi semakin maju karena sumber dana relatif murah dan hal itu berdampak dalam jangka panjang,"
Pangkalpinang (ANTARA News) - Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Bayu Martanto mengatakan penurunan tingkat suku bunga acuan atau BI rate 75 basis poin dari 7,50 menjadi 6,75 dapat meningkatkan pertumbunan ekonomi di daerah itu.

"Penurunan BI rate dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi semakin maju karena sumber dana relatif murah dan hal itu berdampak dalam jangka panjang," ujarnya di Pangkalpinang, Jumat.

Menurut dia, keputusan penurunan BI rate diambil berdasarkan kondisi inflasi, tergantung nilai tukar uang dan defisit transaksi berjalan.

"Hal itu juga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya pelemahan ekonomi sehingga di Babel perlu sumber dana yang murah dan solusinya adalah BI rate diturunkan," katanya.

Ia memprediksi masih ada ruang bagi BI untuk menurunkan suku bunga acuan karena selisih dengan tingkat inflasi di Babel masih positif dan harapan atau ekspektasi inflasi masih di bawah suku bunga acuan.

"Ada kemungkinan suku bunga terus turun tapi tergantung tingkat inflasi di Babel," katanya.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi di Babel masih cukup menjanjikan apa lagi harga sektor pertanian seperti lada, karet dan sawit cukup baik.

"Turunnya suku bunga ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian, terlebihnya lagi saat ini sektor unggulan berada pada level harga yang memadai," katanya.

Ia berharap pengusaha di Babel merasakan dampak dari penurunan suku bunga tersebut.

"Semoga dengan turunnya suku bunga memberikan dampak positif bagi pengusaha dalam mengembangkan bisnis mereka sehingga berdampak pada perekonomian yang sejahtera," katanya.

Pewarta: Kasmono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016