Bandung (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo bersama Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri melakukan napak tilas berjalan kaki dari Gedung Merdeka ke Penjara Banceuy di kawasan Jalan Asia Afrika Bandung yang berjarak sekitar 500 meter dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila pada Rabu (1/6).

Presiden berbincang-bincang dengan para peserta napak tilas sepanjang jalan menuju lokasi penjara tempat Soekarno pernah disekap selama delapan bulan pada Desember 1929.

Rombongan antara lain adalah para pimpinan MPR RI, antara lain Ketua MPR Zulkifli Hasan, sejumlah menteri Kabinet Kerja dan para petinggi partai politik.

Ratusan masyarakat Bandung tampak antusias menyambut kedatangan rombongan presiden sepanjang jalan menuju lokasi. Beberapa dari mereka berusaha mengabadikan momen itu dengan menggunakan kamera ponsel.

"Setelah ini, kita nanti, terutama juga dengan MPR akan merumuskan lagi cara-cara yang tepat agar implementasi pengamalan (Pancasila) dalam kehidupan keseharian kita bisa mengamalkan pancasila sebagai ideologi negara, sebagai dasar negara kita," kata Presiden Jokowi usai melakukan napak tilas.

Napak tilas dilakukan untuk mengenang peristiwa pada 29 Desember 1929 saat Soekarno, Maskoen, Soepriadinata, dan Gatot Mangkoepraja ditangkap Belanda di Yogyakarta dan dijebloskan ke penjara Banceuy, Bandung, selama 8 bulan. Di penjara itulah, Soekarno menyusun pledoi yang sangat terkenal, diberi judul Indonesia Menggugat.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016