Jakarta (ANTARA News) - Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyatakan, berdasarkan indeks kuantifikasi lima kriteria utama, ada lima  klub sepak bola terbesar sepanjang sejarah yaitu Real Madrid (score 23), Barcelona (score 17),  Bayern Munich (score 12), Manchester United (score 10), dan Juventus (score 5).

Denny JA yang juga penggemar sepak bola itu dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu, mengatakan, hasil risetnya setelah selesai final Liga Champions bola Eropa 29 Mei 2016 dengan Juara klub raksasa Spanyol Real Madrid seperti dilansir dalam laman Inspirasi.co.

"Sangat penting dan menarik untuk diteliti, klub sepak bola mana yang terbesar sepanjang sejarah? Real Madrid kah? Atau Barcelona? Atau Manchester United? Bayern Munich? Atau Juventus? Atau yang lain? Bagaimana memperbandingkannya?" tanyanya.

Untuk itu, Denny JA membuat metode penilaian dengan mempertimbangkan tiga hal:

Pertama ia menentukan dulu kriteria paling sah untuk mengukur kehebatan masing-masing klub, yang bisa diperbandingkan.

Denny JA menggunakan lima kriteria utama yang membuat club itu menjadi legenda: a) Jumlah trophy yang pernah dimenangkan dalam sejarah, b) jumlah kemenangan dalam kompetisi bersama tingkat regional yang paling prestisius, c) jumlah kemenangan dalam liga nasional utama di negara masing-masing, d)karena klub bola menyangkut industri, penting pula diteliti aset ekonomi dari masing-masing klub, dan e) jumlah fans klub itu di seluruh dunia.

Kedua, Denny JA memberikan bobot dan score bagi lima kriteria di atas. Apakah masing-masing kriteria diberi nilai sama? Ataukah ada kriteria yang diberi bobot lebih, yang mana dan mengapa? Ia memberikan nilai yang sama kepada semua lima kriteria itu. Memberikan bobot berbeda justru akan menambah kontroversi.

Setiap kriteria dipilihkan lima klub terbesar. Klub di rangking 1 mendapatkan nilai 5, klub di rangking 2 mendapatkan nilai 4, klub di rangking 3 mendapatkan nilai 3, klub di rangking 4 mendapatkan nilai 2, dan klub di rangking 5 mendapatkan nilai 1. "Jika tak masuk lima besar, klub itu mendapatkan nilai 0," katanya.

Ketiga, Denny JA membatasi penilaian pada klub sesuai dengan ketersediaan data untuk diperbandingkan, dan "common sense" (akal sehat). Ia membatasi diri menilai club yang bermain di Eropa saja. Bahkan lebih sempit lagi hanya di empat negara utama: Spanyol, Inggris, Jerman dan Italia.

"Hanya di empat negara itu pemain terbaik dan termahal dunia bermain. Hanya liga kompetisi bola di empat negara itu pula perhatian dunia melalui televisi paling banyak terjadi. Asumsi yang saya gunakan, klub terbaik di liga Eropa dan di empat liga negara itu juga terbaik di dunia," demikian Denny JA.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016