Beirut (ANTARA News) - Tentara Suriah menerobos benteng pertahanan kelompok ISIS di Provinsi Raqqa pada Sabtu (4/6) untuk pertama kalinya sejak 2014, dalam operasi yang menargetkan bendungan terbesar di negara tersebut, kata sebuah badan pemantau.

Bendungan Tabqa di Sungai Efrat, 40 kilometer ke hulu dari Kota Raqqa, juga menjadi target dalam serangan terpisah yang dilancarkan pasukan pimpinan Kurdi yang didukung Amerika Serikat yang bergerak maju dari utara pada akhir bulan lalu.

"Tentara rezim yang dibantu serangan udara Rusia dan milisi yang dilatih Rusia memasuki Provinsi Raqqa pada Sabtu pagi untuk pertama kalinya sejak Agustus 2014," kata direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia Rami Abdel Rahman kepada AFP.

Operasi cepat dari wilayah barat daya membawa pasukan pemerintah tiba di radius kurang dari 40 kilometer dari Tabqa, yang juga tempat pangkalan udara berada, ujar Abdel Rahman.

"Sepertinya terjadi koordinasi antara Washington dan Moskow yang tidak diumumkan," imbuhnya.

Sedikitnya 26 ekstremis dan sembilan pasukan pemerintah dan milisi tewas dalam operasi tersebut, menurut Observatorium berbasis di Inggris itu, yang bergantung pada laporan dari petugas medis dan aktivis Suriah di lapangan.

Bendungan Tabqa memiliki penampungan besar yang bernama Danau Assad yang diambil dari nama mendiang ayah sekaligus pendahulu Presiden Bashar al-Assad, Hafez.

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016