Samarinda (ANTARA News) - Asisten pelatih Pusamania Borneo FC Basri Badusalam mengatakan timnya perlu melakukan perubahan strategi saat menghadapi Mitra Kukar pada lanjutan Torabika Soccer Championship 2016 di Stadion Aji Imbut Tenggarong, Kutai Kartanegara, Jumat (10/6).

Basri yang ditemui wartawan di Samarinda, Minggu, mengemukakan selama ini para pemain PBFC cenderung memeragakan permainan umpan panjang dalam setiap pertandingan, sehingga lawan begitu mudah melakukan antisipasi.

"Saya melihat di lima pertandingan yang sudah berjalan, kami sering menerapkan umpan panjang langsung mengarah ke sisi sayap ataupun penyerang, sehingga lawan cukup mudah untuk membaca serangan itu," jelasnya.

Mantan pelatih yang pernah membawa PBFC menjuarai turnamen Piala Gubernur Kaltim 2016 itu menyarankan kepada pelatih kepala untuk melakukan perubahan taktik dan strategi di setiap pertandingan.

Selain memperkuat kerja sama antar-lini, Basri juga menilai tim berjuluk "Pesut Etam" lebih efektif bermain dengan strategi umpan pendek.

Menurut ia, variasi serangan dengan umpan pendek akan memberi banyak ruang bagi para pemain untuk bisa mencetak gol ke gawang lawan.

Selain memiliki kualitas individu yang bagus, para pemain PBFC rata-rata mempunyai kecepatan dan kelincahan untuk menerobos pertahanan lawan.

"Kita harus mengubah cara bermain agar tidak mudah untuk dibaca lawan. Ketika umpan panjang kurang efektif, maka kita harus ubah dengan umpan pendek dan penguasaan bola yang maksimal. Yang terpenting, hindari kesalahan sendiri," tambahnya.

Terkait siapa yang akan dimainkan sebagai "starter" saat melawan Mitra Kukar, Basri menambahkan semua pemain punya peluang sama untuk menjadi tim inti, termasuk kemungkinan memainkan Sultan Samma sejak menit awal.

"Kami sebagai staf pelatih akan berkomunikasi dengan pelatih kepala (Dragan Djukanovic) perihal ini dan tentu kami pantau pemain lewat latihan. Pemain yang paling siap, akan diturunkan tidak terkecuali bagi Sultan Samma," imbuhnya.

Pewarta: Arumanto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016