Jakarta (ANTARA News) - Donald Trump dituduh munafik karena menyampaikan penghormatan kepada Muhammad Ali ketika saat bersamaan berprasangka buruk terhadap kaum muslim di Amerika Serikat.

Setelah mengeluarkan seruan melarang semua muslim masuk AS, calon presiden dari Partai Republik itu mencuit pesan untuk mengenang Muhammad Ali, "Muhammad Ali meninggal dunia pada usia 74! Seorang juara sejati dan orang yang luar biasa. Dia akan dikenang oleh semua orang!”

Trump dan Ali memang bersahabat sejak 35 tahun silam, bahkan Ali menghadiri pernikahan kedua Trump pada 2005, dan jalan mereka beriringan pada berbagai acara amal.

Namun tahun lalu menjadi lain ketika Ali mengeluarkan pernyataan berjudul "Proposal Calon Presiden melarang imigrasi muslim ke Amerika Serikat" bahwa, "Kami sebagai orang muslim harus bangkit menghadapi mereka yang memanfaatkan Islam untuk memajukan agendanya sendiri."

Banyak yang menafsirkan pernyataan Ali itu ditujukan kepada Trump kendati Ali tidak menyebutkan nama.

Ketika ditanyai mengenai siapa yang Ali maksud dalam pernyataan itu, Trump hanya berkata, "saya enggak yakin itu saya. Dia tidak pernah menyebutkan nama atau apa pun seperti itu."

Trump berkata, "Dia bagaikan dua orang. Di ring, dia garang, dan di luar ring, dia salah seorang orang yang paling baik yang bisa Anda jumpai." Trump juga menyebut Ali pujangga hebat, murah hati sekali, dan orang yang luar biasa.

Namun pernyataan Trump ini memicu olok-olok dari banyak pihak, termasuk bakal calon presiden dari Partai Demokrat Bernie Sanders.

Dalam jumpa pers di Los Angeles, Sanders berkata, "Saya sudah mengelilingi negeri ini dan saya berbicara kepada warga muslim yang berkata pada saya, "Tahukah Bernie, anak-anak kami kini ketakutan."

"Saya bilang kepada orang-orang ini, salah seorang pahlawan hebat Amerika dalam sejarah modern Amerika adalah Ali, seorang muslim yang membanggakan," kata Sanders.

Seperti dikutip The Independent, Sanders menambahkan, "Jangan bilang pada saya betapa besar Anda mencintai Muhammad Ali, namun pada saat bersamaan Anda berprasangka buruk kepada kaum muslim di negeri ini."

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016