Pasokan harus dinaikkan lagi, apapun alasannya harganya harus bergerak turun,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah akan menambah pasokan bahan pangan di pasaran untuk mencegah kenaikan harga pada bulan Ramadhan dan Lebaran 2016

"Pasokan harus dinaikkan lagi, apapun alasannya harganya harus bergerak turun," kata Darmin usai Sidang Paripurna Kabinet dengan agenda perkembangan pembahasan APBN Perubahan 2016 dan Laporan Persiapan Hari Raya Idul Fitri 2016 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan bahan pokok yang paling bergejolak adalah gula pasir, sedangkan beras normal, harga daging tetap bertahan tinggi dan ada sedikit kenaikan di pasaran.

"Karena sudah diusahakan sampai dengan hari ini ternyata harganya masih bertahan sehingga tidak ada jalan lainya pasokannya harus dinaikkan lagi," katanya.

Menurut dia, pemerintah terus cari langkah kendalikan dan menurunkan harga supaya tercapai harga yang wajar.

Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menambahkan stok beras hingga Juli 2015 sebanyak dua juta ton atau naik jika dibandingkan 2015 yang hanya satu juta ton sehingga stok beras saat ini dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Amran mengatakan stok minyak goreng per Juni 2016 adalah 1,8 juta ton dari kebutuhan 435 ribu ton atau stok yang ada lima kali dari kebutuhan namun sayangnya harga malah naik.

"Kami bersama Mendag dan Menteri BUMN menemui produsen minyak goreng. Alhamdulillah, harga minyak goreng turun 5,5 persen dan berlaku secara nasional," katanya.

Sedangkan stok cabe bawang merah 102 ribu ton dari kebutuhan 89 ribu ton, daging ayam 256 ribu ton dari 112 ribu ton, telur ayam ada stok 261 ribu ton dari keburuhan 131 ribu ton.

Amran mengatakan mengatakan langkah jangka pendek untuk menekan kenaikan harga adalah menggelar operasi pasar besar-besaran bekerja sama dengan produsen untuk memotong mata rantai pasokan.

Menurut dia, produsen pangan akan mengirim langsung ke toko tani atau bekerja sama dengan koperasi untuk menyalurkan pasokan pangan.

Untuk menurunkan harga daging, Amran mengatakan Bulog telah jual daging Rp80 ribu per kg.

Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan juga memberikan ijin impor 27 ribu ton daging dengan harga Rp75 ribu per kg, namun untuk saat ini baru 1.000 ton yang masuk ke pasar.

Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan pihaknya sudah mengeluarkan izin impor daging termasuk 10 ribu ton daging sapi ke Bulog yang sampai 6 Juni 2016 sudah terealisasi 1.600 ton.

Kementerian perdangan juga menugaskan PT Berdikari untuk mengimpor lima ribu ton daging sapi selain memberikan izin impir 23.300 ton daging sapi ke pihak swasta.

Untuk meredam gejolak harga gula pasir, katanya, pemerintah menugaskan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) menyalurkan 192 ribu ton gula dan yang sudah terlaksana melalui operasi pasar adalah 102 ribu ton di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jambi dan Sumatera Utara.

"Kita menugaskan juga ke PTPN dan PT RNI untuk mengimpor gula mentah 381 ribu ton untuk diolah jadi gula konsumssi. Gula akan disalurkan melalui operasi pasar dengan harga 11.500-12 ribu ribu di daerah harga gula tinggi," katanya.

Sedangkan untuk mencegah gejolak harga bawang merah, Kementerian Perdagangan mengizinkan impir lima ribu ton kepada Bulog. Bulog juga telah membeli 1.000 ton bawang merah petani lokal.

Dengan langkah itu, pemerintah berharap harga bawang merah di tingkat petani Rp15 ribu per kg sedangkan harga tingkat konsumen sebesar Rp25 ribu per kg.

Pemerintah juga membuka kran impor bibit bawang merah karena saat ini banyak bibit bawang dilepas ke pasar sehingga petani akan kesulitan bibit saat musim tanam Juli 2016.

Untuk menormalkan harga beras, pemerintah akan memperbesar jumlah operasi basar beras dari 150 ribu ton per bulan menjadi 350 ribu ton.

Lembong mengatakan cadangan beras Bulog 2,2 juta ton termasuk hasil impor 1m5 juta ton pada 2015 sangat membantu stok beras sehingga Bulog bisa menggelar operasi pasar besar-besaran.

Pewarta: Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016