Beijing (ANTARA News) - Tiongkok akan mengoperasikan sistem navigasi satelitnya, Beidou, dan menargetkan pembentukan jaringan 35 satelit untuk memberikan jasa navigasi global kepada pengguna di seluruh dunia pada 2020.

Direktur Jenderal Kantor Navigasi Satelit Tiongkok sekaligus juru bicara sistem navigasi satelit Beidou, Ran Chengqi, dalam jumpa wartawan di Beijing, Kamis, mengatakan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan beberapa negara seperti Amerika Serikat, Rusia dan Eropa.

Ia menjelaskan bahwa ada tiga strategi atau tahapan dalam pembangunan sistem navigasi satelit Beidou, pertama membangun sistem untuk pengguna domestik, kedua memperluas layanan untuk kawasan Asia Pasifik dan ketiga menjangkau seluruh kawasan di dunia pada 2020.

Dialog dua putaran telah dilakukan antara pejabat pemerintah Tiongkok dan Amerika Serikat terkait pengoperasian sistem itu.

"Bahkan kedua pihak telah menandatangani beberapa kesepakatan. Hal serupa juga akan kami lakukan bersama Rusia dan secara multilateral kami juga aktif berpartisipasi dengan Komite Internasional Sistem Navigasi Satelit Global," ungkap Ran Chengqi.

Ran Chengqi mengemukakan proyek tersebut dimulai pada 1994 untuk mendukung sistem keamanan nasional, kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat, serta meningkatkan standar hidup.

Pada 2020, Tiongkok berencana membentuk jaringan 35 satelit, yang mampu menyediakan jasa navigasi global kepada pengguna di seluruh dunia.

Beidou saat ini menyediakan jasa navigasi di dalam negeri Tiongkok dan negara-negara tetangganya.

Meski baru memiliki belasan satelit pendukung, sistem navigasi tersebut kini telah digunakan di sejumlah negara Asia lainnya, seperti Laos, Pakistan, dan Thailand.

Setelah selesai, proyek itu akan setara dengan sistem navigasi Global Positioning System (GPS) milik Amerika Serikat bersaing dengan sistem navigasi lain yang sedang dikembangkan seperti Glonass milik Rusia dan Galileo milik Eropa.

Sistem navigasi satelit Beidou dirancang untuk kepentingan sipil dan pengiriman pesan-pesan elektronik.

Namun, jaringan satelit itu juga dilengkapi kemampuan yang bisa digunakan bagi kepentingan militer, demikian Ran Chengqi.

Pewarta: Rini Utami
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016