Jakarta (ANTARA News) - Penjaga gawang Inggris, Joe Hart, mendorong rekan-rekannya membungkam kritik pada babak 16 besar setelah hanya bermain seri 0-0 atas Slowakia di laga terakhir fase grup Euro 2016.

Hart mengakui skuad Inggris dilanda "ketegangan" untuk menunggu lawan di babak 16 besar yaitu runner-up Grup F yang diperebutkan empat tim antara lain Islandia, Portugal, Hungaria atau Austria.

Pasukan Three Lions awalnya menjadi favorit pada Euro 2016 karena memenangkan semua 10 pertandingan kualifikasi mereka. Namun setelah finis di bawah Wales, Roy Hodgson dikritik karena tidak menghasilkan gol dari 29 tembakan ke gawang Slowakia.

Hart mengatakan skuad harus lebih berani menyerang dan fokus untuk mencapai babak perempatfinal.

"Ini akan menciptakan ketegangan dan cerita sudah bisa ditulis, tapi kami harus tetap fokus," kata kiper Manchester City berusia 29 tahun itu dilansir dari AFP, Rabu.

"Kami punya pekerjaan dalam genggaman dan itulah yang penting bagi kami. Pertanyaan-pertanyaan datang dari luar, bukan dari dalam," lanjut Hart.

"Kami sangat yakin atas hal-hal yang didapat dari grup. Kami bersatu, kompak dan kami ingin melaju sejauh yang kami bisa," kata dia.

Akibat hasil imbang atas Slovakia, surat kabar Inggris mengkritik tim Roy Hodgson dengan sebutan "kelas dua" dan "Singa Ompong" karena kurangnya penyelesaian akhir.

Hart juga mendapat cibiran di media sosial akibat penampilannya di Prancis, salah satunya ketika gagal menghentikan gol Vasili Berezutski saat Inggris ditahan Rusia 1-1.

Kebugaran dan kualitas


Kritik untuk Hart kembali muncul setelah ia gagal menghentikan tendangan bebas Gareth Bale kendati Inggris menang 2-1 atas Wales.

Hart pun mengaku gusar dengan ungkapan fans Inggris yang menilainya tidak melakukan apa-apa sepanjang turnamen Euro 2016.

"Ini sepak bola dan saya seorang kiper: jika ada bola masuk, sayalah yang akan dilihat," kata Hart.

Hodgson juga tidak lepas dari kritikan atas keputusannya melakukan enam pergantian susunan pemain saat melawan Slowakia, namun Hart menolak anggapan bos Inggris itu sedang berjudi dalam menentukan pemain.

"Kami punya 23 orang dalam skuad dan Anda bisa memilih siapa pun," kata Hart. "Setiap orang berhak berada di tim, tergantung prestasi."

Ia menambahkan, "Untuk melaju jauh dalam turnamen yang Anda butuhkan adalah kaki yang bugar. Ketika Anda punya kualitas seperti yang kami punya, itu adalah keputusan yang tepat."

Hart juga mengatakan Inggris memiliki masalah dalam penyelesaian akhir, seperti yang dihadapi pelatih sebelumnya.

"Kami datang melawan beberapa tim yang tangguh dalam bertahan, tapi semua orang menyadari akan ada pertandingan di mana kami mendapatkan apa yang layak kami peroleh," kata Hart. "Dan itu akan menjadi hari yang baik."

Hart juga menatap laga melawan Prancis di babak permepatfinal jika kedua tim berhasil lolos dari putaran 16 besar.

"Tergantung, ini akan bagus karena kami mendapatkan lebih banyak ruang tetapi pada saat yang sama mereka lebih bahaya," kata pria 29 tahun itu.

"Kami berlatih dan melakukan hal seimbang, kami merasa bagus di pertahanan dan memandang ke depan untuk pertandingan berikutnya," pungkas Hart.


Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016