Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Asmawi Syam menyatakan pihaknya akan mengembangkan "digital banking" setelah peluncuran BRIsat.

"Kami harapkan nanti setelah satelit ini sudah stabil, yang pertama kami ingin kembangkan adalah "digital banking". Jadi "digital banking" itu adalah pemberian layanan perbankan secara digital," kata Asmawi di sela-sela acara Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) buka bersama 3.500 anak yatim piatu di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan pihaknya memerlukan satu fase yang disebut "customer education" kemudian baru melakukan "customer experience".

"Jadi harapannya ke depan, dulu kalau anda ke bank itu kan puas karena dilayani. Sekarang, kalau anda ke bank, orang yang mengerti TI sama yang tidak mengerti TI itu bisa sama-sama puas karena dilayani oleh customer service" tuturnya.

Menurutnya, apabila kita masuk ke digital perbankan, masyarakat tidak dilayani oleh manusia tetapi dilayani oleh dirinya sendiri dengan menyiapkan fasilitas teknologi.

"Di sana lah perlunya masyarakat diedukasi, ada customer experience seperti handphone yang anda gunakan kan tidak langsung otomatis kenal tetapi sekarang kan sudah familiar. Mau transfer, nabung, pinjam kredit semua database itu kami lakukan di sini," ujarnya.

Ia berharap dengan adanya satelit ini, pihaknya ingin memperbaiki kualitas pelayanan dengan layanan yang lebih cepat, lebih baik, dan lebih akurat dengan teknologi digital.

Lebih lanjut, Asmawi menyatakan bahwa nantinya satelit tersebut akan berfungsi mulai Agustus.

"Satelit ini nanti akan berfungsi mulai Agustus, karena saat ini masih orbit sampai 10 hari setelah itu kami akan melakukan "hand over", jadi memindahkan data kira-kira dua bulan," ucap Asmawi.

Setelah tiga kali tertunda, BRIsat akhirnya meluncur ke orbit pada Minggu pagi pukul 04.39 WIB, atau Sabtu (18/6) pukul 17.30 WIB waktu Kourou, French Guyana, Amerika Selatan.

BRIsat dibawa oleh roket peluncur Ariane 5 dari Bandar Antariksa Guyana di Kourou.

BRIsat menurut rencana BRI akan mengorbit di atas Pulau Papua, Indonesia. Orbit tujuannya adalah Geostationary dengan titik koordinat 150.5 derajat Lintang Timur.

Setelah menemukan orbit, dan penyerahan resmi dari perusahaan pembuat satelit, SSL ke BRI, BRIsat akan efektif beroperasi memfasilitasi layanan perbankan dengan estimasti waktu 50 hari pascapeluncuran, atau pada pekan kedua Agustus 2016, menurut Direktur Utama BRI Asmawi Syam sebelumnya.

BRIsat sebelumnya sempat mengalami tiga kali penundaan peluncuran karena kerusakan teknis pada roket peluncur dan gangguan cuaca.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016