Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah komunitas peduli keselamatan berkendara mendesak Kementerian Perhubungan, Kepolisian RI dan agen pemegang merk kendaraan (APM) agar meningkatkan sinergi guna menekan angka kecelakaan jalan raya selama mudik 2016.

Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) dan Independent Bikers Club (IBC) berharap koordinasi antar-instansi itu bisa menekan angka kecelakaan jalan raya selama mudik.

"Koordinasi harus diteruskan sepanjang tahun agar kasus fatalitas dapat ditekan," kata Edo Rusyanto Koordinator Jarak Aman dalam keterangan tertulisnya dari Jakarta, Sabtu.

Berdasarkan data Korlantas Mabes Polri, total kecelakaan lalulintas mudik Lebaran 2015 mencapai 5.514 kasus, 66 persen di antaranya menimpa pengendara motor dengan jumlah 3.633 kasus.

Angka tersebut naik tujuh persen dari total kecelakaan pada 2014 sebanyak 5.144 kasus.

Kendati jumlah kecelakaan naik, namun angka kematian turun sebanyak 11 persen dari 722 jiwa pada 2014 menjadu 646 korban jiwa pada 2015. Untuk itu ia berharap koordinasi antar instansi terus ditingkatkan untuk meminimalisir fatalitas kecelakaan selama mudik.

"Manajemen keselamatan mudik perlu ditingkatkan meskipun trennya turun namun kasus kecelakaan yang memicu fatalitas selama mudik masih tinggi," lanjut Edo.

Ia juga berpesan kepada masyarakat yang akan menjalankan tradisi mudik agar menyiapkan fisik yang prima serta tidak memaksakan diri berkendara menggunakan kendaraan yang tak laik jalan apalagi melanggar aturan lalulintas.

"Masyarakat pun harus mampu melindungi diri dengan manajemen mudik yang sehat serta tepat," lanjut Edo.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016