Jakarta (ANTARA News) - Sabtu selalu dinantikan oleh Satya (Arifin Putra) dan Cakra (Deva Mahenra) kecil karena mereka bisa menumpas rindu pada ayah, Gunawan Garnida (Abimana Aryasatya), melalui video yang direkam sebelum ia wafat. 

Pesan-pesan yang disampaikan Gunawan dalam video terpatri dalam hati kedua anaknya hingga dewasa. 
Meski bersaudara, Satya dan Cakra berbeda satu sama lain. Si sulung yang rupawan lebih beruntung dalam percintaan. 

Satya pun melangkah ke jenjang pernikahan bersama Rissa (Acha Septriasa). Keduanya membina keluarga kecil bersama dua anak mereka di Prancis, tempat Satya bekerja. 

Satya ingin jadi ayah sesempurna mendiang bapaknya. Namun, kesempurnaan yang Satya kejar menimbulkan riak di kehidupan mereka.

Sementara itu, si bungsu Cakra masih melajang hingga usianya menginjak kepala tiga. Status jomblo satu-satunya di divisi kantor di mana ia punya jabatan tinggi turut menjadi keresahan anak buahnya: Firman (Ernest Prakasa) dan Wati (Jennifer Arnelita). 

Cakra lebih suka menghabiskan akhir pekan untuk menemani ibunya, Itje (Ira Wibowo). Kehadiran Ayu (Sheila Dara Aisha) di kantor membuat dunia Cakra sebagai gembel cinta seketika jungkir balik. 


Tema keluarga yang hangat

Kisah keluarga yang menyentuh hati jadi alasan Deva Mahenra untuk bermain di "Sabtu Bersama Bapak" yang akan tayang pada 5 Juli 2016.

"Habis baca (novelnya), wow... amazing," puji Deva.

Deva berpendapat sub plot "Sabtu Bersama Bapak" yang variatif bisa menorehkan berbagai rasa di hati pembaca. Ia yakin bila setiap aktor dan aktris bisa menghidupkan perannya dengan maksimal, film ini dapat diterima banyak orang. 

"Karena bisa relate ke siapa pun," ujarnya.

"Sabtu Bersama Bapak" menyuguhkan porsi drama dan komedi yang masing-masing diwakili kehidupan Satya dan Cakra. 

Salah satunya interaksi Cakra bersama Wati dan Firman yang berusaha mendorong bosnya agar lulus dari predikat jomblo.

Deva tampil natural saat berakting menjadi orang yang canggungnya minta ampun saat berhadapan dengan perempuan idamannya. 

Sedangkan Arifin Putra dan Acha Septriasa menyusun "kisah cinta" untuk memaksimalkan interpretasi karakter Satya dan Rissa di layar lebar. Mereka mengarang sendiri tentang sejarah hubungan Satya dan Rissa agar lebih menjiwai peran.

"Pas syuting sampai selesai kami selalu panggil nama sesuai karakter," ujar Arifin. 

Keduanya cocok menjadi pasangan yang penuh cinta, meski terlihat terlalu muda menjadi orangtua dari dua anak berusia SD.

"Sabtu Bersama Bapak" diadaptasi dari novel laris Adhitya Mulya yang telah dicetak ulang 22 kali sejak diterbitkan pada 2014. 

Adhitya sebelumnya sudah menulis "Jomblo: Sebuah Komedi Cinta" yang diadaptasi ke layar lebar dan dibintangi Ringgo Agus Rahman, Christian Sugiono, Dennis Adhiswara dan Rizky Hanggono.

Novel "Sabtu Bersama Bapak" mencerminkan fase kehidupan Adhitya di dunia nyata yang juga telah memiliki keluarga dan buah hati. 

Kegelisahan soal mengasuh anak dan memberi pesan yang berguna di masa depan mendorongnya menulis novel tersebut. 

"Sekitar 10 tahun lalu, kegelisahan saya bagaimana dapat pacar, makanya saya nulis 'Jomblo'. Sekarang fase kehidupannya beda," jelasnya. 

Sebagai penulis asli, Adhitya hanya terlibat dalam penulisan skenario yang digarapnya bersama sutradara Monty Tiwa. Namun, ia tidak ikut terjun dalam mencari pemain yang cocok untuk menghidupkan karakter yang ditulisnya.

"Pas dapat daftar cast, semua nama itu di luar dan di atas ekspektasi saya," kata Adhitya yang mengaku puas.

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016