New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS turun terhadap sebagian besar mata uang utama pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena fundamental ekonomi baru-baru ini di Amerika Serikat dan seluruh dunia memperlemah ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga tahun ini.

Jumlah "payroll" (penggajian) tenaga kerja non pertanian AS naik 287.000 pada Juni, mengalahkan konsensus pasar naik 175.000, tetapi tingkat pengangguran naik menjadi 4,9 persen, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Jumat (8/7).

Analis menunjukkan bahwa meskipun Federal Reserve AS akan mengambil dorongan dari data penting ini, mereka tidak akan dalam posisi untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga saat ini.

Para pembuat kebijakan Fed memutuskan pada Juni bahwa pihaknya sangat berhati-hati untuk menunggu lebih banyak data dan hasil pemungutan suara Brexit sebelum menaikkan suku bunga, menurut risalah pertemuan kebijakan Fed Juni yang dirilis pekan lalu.

Analis mengatakan pilihan mengejutkan warga Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa bulan lalu, melemparkan ketidakpastian atas prospek ekonomi global dan mengurangi ekspektasi investor untuk kenaikan suku bunga pada tahun ini.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,25 persen menjadi 96,200 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1110 dolar dari 1,1068 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris melemah menjadi 1,3162 dolar dari 1,3261 dolar. Dolar Australia turun ke 0,7614 dolar dari 0,7639 dolar.

Dolar dibeli 104,37 yen Jepang, lebih rendah dari 104,88 yen pada sesi sebelumnya. Dolar merosot menjadi 0,9828 franc Swiss dari 0,9877 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2966 dolar Kanada dari 1,3012 dolar Kanada.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016