Ankara (ANTARA News) - Pesawat tempur terlihat terbang di wilayah udara Ibu Kota Turki, Ankara, dan Istanbul, kota paling padat penduduk di Turki, Sabtu, setelah upaya kudeta militer di negeri tersebut.

Wartawan Xinhua, Sabtu pagi melihat beberapa pesawat tempur seperti pesawat F-16 dan helikopter militer terbang di angkasa dan terdengar suara tembakan serta pemboman yang diduga dilakukan oleh pesawat tempur.

Sementara itu, tiga pesawat terlihat terbang di daerah Taksim di Isntabul Tengah dan suara ledakan keras terdengar.

Satu pernyataan militer di media Turki pada Jumat (15/7) mengatakan Angkatan Bersenjata "telah sepenuhnya merebut kekuasaan di negeri tersebut", tapi Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu pagi mengatakan upaya kudeta itu telah gagal dan mendesak rakyat agar melindungi demokrasi.

Menurut pernyataan militer, yang dilaporkan oleh NTV, tindakan militer tersebut dilakukan "untuk memulihkan undang-undang dasar, demokrasi, hak asasi manusia, kebebasan dan hukum".

Pernyataan itu mengatakan "semua komitmen dan kesepakatan internasional kami tetap sah".

"Kami berharap hubungan baik kami dengan semua negara di dunia akan berlanjut," kata pernyataan tersebut.

Jejaring Kantor Presiden Erdogan mengatakan Presiden Turki itu selamat dan upaya kudeta oleh sekelompok kecil prajurit "tak berhasil".

Dalam kemunculannya melalui rekaman telepon genggam seorang wartawan CNNTurk, Erdogan mendesak rakyat agar turun ke jalan untuk melindungi "demokrasi".

"Ini adalah tindakan yang didorong oleh struktur paralel," katanya. "Saya percaya (pelaku) perbuatan ini akan mendapatkan hukuman yang setimpal yang akan diberikan oleh rakyat kami."

Presiden Turki tersebut merujuk kepada gerakan yang dipimpin oleh tokoh yang berpusat di AS Fethullah Gulen --yang telah dituduh mengoperasikan negara paralel dan berusaha menggulingkan Pemerintah Turki.

"Saya juga akan berada di lapangan baik di Istanbul maupun di Ankara," kata Erdogan di dalam pernyataan yang disampaikan belakangan melalui NTV.

Tak lama setelah Erdogan mengeluarkan pernyataan, tentara mulai meninggalkan Bandar Udara Ataturk di Istanbul, sementara beberapa warga Turki berjalan ke arah bandar udara, kata surat kabar Hurriyet.

Pendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan, katanya, termasuk di antara orang yang berkumpul di sana.

Beberapa laporan sebelumnya mengatakan tank terlihat di bandar udara tersebut, tempat semua penerbangan dibatalkan.

(Uu.C003)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016