Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin sore, bergerak menguat tipis menjadi Rp13.093.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Senin mengatakan, ruang penguatan nilai tukar rupiah cenderung terbatas di tengah pelaku pasar uang yang sedang mencermati Peraturan Menteri Keuangan (PMK) mengenai amnesti pajak.

"Pelaku pasar yang wait and see terhadap kebijakan amnesti pajak sehingga membuat rupiah hanya cenderung bergerak dalam kisaran terbatas meskipun tercatat menguat," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, setelah adanya kepastian peraturan amnesti pajak, ruang penguatan rupiah dalam jangka menengah-panjang dapat terbuka lebih kuat dari posisi saat ini.

Di sisi lain, ia menambahkan, harga minyak mentah dunia yang stabil dengan kecenderungan menguat akan turut menjaga fluktuasi rupiah di area positif.

Harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Senin sore ini, berada di level 40,24 dolar AS per barel, naik 0,04 persen. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 47,69 dolar AS per barel, menguat 0,17 persen.

Analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe menambahkan, secara teknikal, fluktuasi rupiah yang berada dalam kisaran terbatas mengindikasikan mata uang domestik sedang berada dalam area konsolidasi.

"Indikator rupiah masih membuka peluang untuk menguat dalam jangka pendek. Aliran dana asing yang masih masuk diharapkan dapat menjaga rupiah untuk kembali melanjutkan penguatan lebih tinggi," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.112 dibandingkan Jumat (15/7) Rp13.086.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016