Palu (ANTARA News) - Penjagaan terhadap istri kedua gembong teroris Santoso di rumah sakit Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah, pada Senin terlihat diperlonggar.

Pantauan Antara di bagian belakang rumah sakit, terlihat pengunjung dan pembesuk mulai bebas memasuki kawasan rumah sakit. Hal tersebut berbeda dengan hari sebelumnya saat istri Santoso, Jumiatun alias Umi Delima tiba di Bhayangkara.

"Saat tiba di sini, istri Santoso dirawat di ruangan perawatan umum," kata seorang sumber di RS Bhayangkara Palu.

Namun, kata dia, setelah dilakukan pemulihan kesehatan intensif, istri Santoso dipindahkan ke ruangan VIP khusus disamping ruangan perawan umum.

Sejumlah anggota Polri bersenjata lengkap pun disiagakan di dekat ruang perawatan VIP Bhayangkara. Terlihat diatas meja jaga, ada delapan helem pasukan yang disusun rapi.

"Untuk tahu berapa jumlah anggota yang jaga, lihat saja helem yang di atas meja," kata salah seorang anggota Polri yang tidak ingin disebutkan namanya.

Terlihat dua orang anggota Polri berjaga di depan ruangan VIP Zamrud. Ruangan tersebut berhadapan dengan ruangan tahanan, ruang arsip rekam medis dan musholla. Sementara di samping ruangan tersebut merupakan ruang instalasi jenazah, yang telihat beberapa anggota Polri juga berjaga.

VIP Zamrud juga bersebelahan dengan VIP Veros 1, Veros 2 dan Veros 3. Terlihat dua anggota Polri yang bersenjata lengkap turut menjaga di bagian depan ruang Veros 1.

Jumiatun juga memiliki nama lain yakni Ipa alias Latifah alias Bunga, alias Ade alias Askia, lahir di Bima pada 23 Oktober 1994 dengan alamat Desa Campa Mada, Kabupaten Bima, NTB.

Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Drs Rudy Sufahriadi di Palu, Senin, menanggapi perkembangan terkini terhadap istri almarhum Santoso.

Umi Delima menyerahkan diri ke aparat Satgas Operasi Tinombala pada Sabtu (23/7) difasilitasi petani di Poso. Dia berpisah dengan Santoso saat suaminya itu tertembak dan membawa lari satu pucuk senjata yang digunakan Santoso bakutembak dengan aparat.

Rudy mengatakan Umi Delima belum dimintai keterangan secara formal karena menunggu pemulihan kesehatannya secara total.

"Umi belum diperiksa secara formal, masih wawancara," katanya.

Dia mengatakan selama penanganan, Umi Delima dilayani oleh petugas berhijab sehingga perempuan beranak satu itu lebih terbuka.

Kapolda mengatakan Umi Delima selama ini juga koorperatif bahkan dirinya juga menceritakan peristiwa baku tembak antar Satgas Tinombala dengan suaminya.

Umi Delima tiba di Palu, sekitar pukul 19.30 Wita dan menyerahkan diri pada Sabtu pagi melalui bantuan petani.

Pewarta: Fauzi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016