Provinsi Kaltim kaya akan komoditi ekspor unggulan yang dapat masuk pasar negara-negara di kawasan Eropa Tengah dan Timur seperti CPO, karet dan seafood,"
Samarinda (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri melalui Direktorat Eropa Tengah dan Timur menilai, Provinsi Kalimantan Timur memiliki potensi dan peluang besar untuk dikerjasamakan dengan kawasan Eropa Tengah dan Timur di berbagai sektor.

"Provinsi Kaltim kaya akan komoditi ekspor unggulan yang dapat masuk pasar negara-negara di kawasan Eropa Tengah dan Timur seperti CPO, karet dan seafood," ujar Direktur Eropa Tengah dan Timur Kementerian Luar Negeri T.B.H Witjaksono Adji, pada pertemuan bisnis di Hotel Aston Balikpapan, Senin.

"Kaltim juga punya potensi pariwisata yang dapat menarik wisatawan dari kawasan Eropa tengah dan Timur. Begitu juga dengan bidang pendidikan yang saat ini banyak mahasiswa dari Kaltim nempuh pendidikan di luar negeri dan masih banyak potensi lainnya yang bisa dikerjasamakan," katanya.

Kemenlu kata Witjaksono Adji berharap, para pelaku bisnis di Kaltim dan pihak terkait lainnya dapat memanfaatkan peluang kerjasama dengan negara-negara di kawasan Eropa Tengah dan Timur. "Kami akan mendukung dan mendorong peningkatan kerjasama dengan negara-negara di kawasan Eropa Tengah dan Timur," kata Witjaksono Adji.

Sementara, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menegaskan, menyambut baik upaya kerjasama ekonomi dalam membangkitkan kembali perekonomian di daerah itu.

"Program kerjasama dengan negara-negara Eropa sudah dibahas. Pada prinsipnya, kami siap bekerjasama dan saya berharap, para pengusaha di Kaltim tidak hanya tinggal diam dalam menangkap peluang kerjasama dengan negara-negara di Eropa," ujar Awang Faroek.

Temu Bisnis dengan tema Menggali Potensi Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur dan Peluang Kawasan Eropa Tengah dan Timur yang berlangsung di Balikpapan tersebut menghadirkan, Direktur Eropa Tengah dan Timur Kemenlu, T.B.H Witjaksono Adji dengan materi Hubungan dan Kerjasama Indonesia-Kawasan Eropa Tengah dan Timur: Peluang dan Tantangan.

Narasumber lainnya yakni, Minister-Consellor Kedubes Belarus Indonesia, Denis Kovalev dengan materi Prospek Hubungan Belarus-Indonesia, Counsellor Kedubes Rusia Indonesia, Veronika Novoseltseva dengan metri Prospek Hubungan Rusia-Indonesia, Atase Perdagangan RI di Moskow Rusia, Heryono Hadi Prasetyo dengan materi Peluang Pasar Rusia dan Belarus bagi Produk Indonesia, Wakil Ketua Umum Kadin Kaltim Alexander Sumarno dan Dirut Super Holding, Agus Dwitarto.

Pada kesempatan itu, Awang Faroek Ishak juga menyampaikan Kaltim memiliki potensi ekonomi dan perdagangan yang cukup besar dan diharapkan dapat merambah ke berbagai negara, tidak terkecuali ke kawasan Eropa Tengah dan Timur.

Setidaknya terdapat 22 negara di Eropa Tengah dan Timur yang merupakan "untapped market" yang masih terbuka peluangnya untuk digarap.

Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan RI, total nilai perdagangan RI dengan kawasan Eropa Tengah dan Timur pada tahun 2014 mencapai USD 5,17 miliar.

Peluang bisnis ini semakin terbuka dengan adanya krisis yang terjadi di Ukraina bagi pengusaha RI untuk masuk ke kawasan tersebut seperti permintaan Ukraina terhadap batubara dan produk perikanan serta produk-produk fruit and vegetable ke pasar Rusia.

Komoditas lainnya yang dibutuhkan oleh kawasan Eropa Tengah dan Timur diantaranya, CPO, karet alam, rempah-rempah, kopi, teh serta coklat.

Pewarta: Amirullah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016