Kami sudah buka kesempatan impor, tapi tergantung respons dari importir ..."
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan hingga saat ini belum ada jeroan dari luar negeri yang masuk ke Indonesia meski sudah diperbolehkan impor terhadap produk ternak tersebut, kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementan, Fini Murfiani.

"Kami sudah buka kesempatan impor, tapi tergantung respons dari importir, karena Permentannya baru dikeluarkan, maka perlu waktu, masih proses," ujarnya di Jakarta, Jumat.

Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 34/Permentan/PK.210/7/2016 tentang pemasukan karkas, daging, jeroan dan/atau olahannya ke dalam wilayah NKRI pengganti Permentan Nomor 58/Permentan/PK.210/11/2015 tentang pemasukan karkas, daging, jeroan dan/atau olahannya ke dalam wilayah NKRI, maka impor jeroan sudah bisa dilakukan.

Namun, Fini menegaskan bahwa hingga saat ini realisasi impor jeroan yang masuk masih nihil.

Ia menyatakan, Kementan mencabut larangan impor jeroan sapi ke wilayah Indonesia untuk menstabilkan harga, dan memenuhi pasokan kebutuhan dalam kondisi saat ini.

Dia mengatakan, ketika mengimpor sapi, di dalamnya juga terdapat jeroan, sehingga tidak ada bedanya jika ada impor jeroan secara khusus.

"Lagi pula, kuliner Indonesia kebanyakan juga menggunakan bahan baku jeroan. Kuliner Indonesia itu dari jeroan, seperti keripik paru. Para pedagangnya mengaku kehabisan bahan baku, makanya kita membolehkan lagi. Tapi, tentu dengan analisis dan risiko aspek keamanan pangan," katanya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Importir Daging Sapi Indonesia, Thomas Sembiring, menambahkan bahwa tidak semua komponen jeroan yang bisa masuk ke Indonesia, namun hanya tiga jenis, yakni hati, jantung, dan paru.

Pewarta: Subagyo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016