Jakarta (ANTARA News) - Kehadiran BlueRoom merupakan jembatan bagi Twitter untuk beralih dari karakternya dulu sebagai situs microblogging menjadi pijakan video. Hal tersebut disampaikan Vice President Media Asia Pacific and Middle East Twitter, Rishi Jaitly.

"Dari format media, kami berubah dari teks ke video. Dari perspektif kebudayaan media, kami beralih dari Twitter sebagai refleksi kebudayaan menjadi Twitter sebagai rumah dari kebudayaan itu sendiri," kata dia, dalam peluncuran BlueRoom, di Jakarta, Kamis.

"Dan, cara kami untuk mewujudkan itu adalah membuat konten premium untuk dipublikasikan di Twitter," sambung dia.

Langkah Twitter untuk berevolusi telah dimulai sejak Maret 2015, saat Twitter resmi meluncurkan aplikasi video streaming Periscope. "Untuk menghadirkan video berkualitas tinggi, Periscope menjadi contoh dari hal ini. Di Indonesia banyak kreator konten yang menggunakan Periscope," ujar Rishi.

Rishi menyebut konten video saat ini big and influential, dimana 86 persen pengguna menonton video di Twitter, dua dari lima pengguna menge-tweet video setiap harinya, dan 60 persen tweet video ditonton dengan menggunakan perangkat bergerak.

BlueRoom diharapkan dapat menciptakan konten video yang berkualitas lebih banyak lagi. Salah satu kreator konten yang aktif di Twitter Pandji Pragiwaksono menyambut baik hadirnya ruang khusus bagi para kreator konten untuk dapat berinteraksi secara real-time dengan audiens mereka itu.

"Sekarang Twitter bukan cuma untuk baca tweet, tapi untuk lihat video, sekarang Periscope juga sudah seamless via Twitter tanpa harus buka aplikasi Periscope-nya, nonton siaran langsung, menonton apa yang terjadi di dunia," kata komedian tersebut.

"Dengan adanya ini harusnya Twitter jadi lebih seru lagi. Harapannya ada banyak konten-konten yang kita lihat ke depannya," tambah dia.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016