New York (ANTARA News) - Harga minyak membalikkan kerugian awal menjadi berakhir naik tajam pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena para pedagang berpikir bahwa tergelincir ke dalam pasar "bearish" adalah berlebihan.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September naik 1,10 dolar AS menjadi menetap di 41,93 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor Xinhua.

Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober, patokan global, bertambah 1,19 dolar AS menjadi ditutup pada 44,29 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Kontrak minyak berjangka bangkit setelah tenggelam lebih dari 20 persen dari tertinggi Juni dalam beberapa hari terakhir karena kelebihan produksi dan stok besar minyak mentah terus menekan pasar.

Produksi minyak mentah AS turun 55.000 barel per hari menjadi 8,46 juta per hari dalam pekan yang berakhir 29 Juli, Badan Informasi Energi (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya, Rabu.

Tapi stok minyak mentah AS naik 0,3 persen dan 14,8 persen di atas titik yang sama tahun lalu pada 522,5 juta barel.

Sementara persediaan bensin turun 1,4 persen menjadi 238,2 juta barel, meskipun masih hampir 10 persen lebih bersar dari tingkat 12 bulan yang lalu

Menurut Andy Lipow dari Lipow Oil Associates, data mingguan yang dirilis Rabu oleh Departemen Energi AS membantu mendorong beberapa harga minyak lebih tinggi.

Institute of International Finance (IIF) percaya bahwa pasar minyak bergerak perlahan ke arah keseimbangan melalui peningkatan moderat dalam pasokan global dan peningkatan yang stabil dalam permintaan.

IIF memperkirakan harga minyak akan berdiri antara 40 dolar AS per barel hingga 50 dolar AS per barel hingga akhir 2017.
(T.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016