Bogor (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat kembali melaksanakan tes kebugaran tahap II yang diikuti 500 pegawai terdiri atas pejabat eselon III dan IV bertempat di GOR Pajajaran, Jumat.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, tujuan dilaksankaan tes kebugaran bagi para pejabat agar lebih bugar dalam menjalankan tugasnya, serta menyongsor Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016.

"Tes kebugaran ini sebagai langkah dalam pembinaan dan menjadi salah satu dasar proses rotasi, mutasi dan sebagainya," kata Bima.

Sebelumnya, pada bulan Juli lalu, Pemerintah Kota Bogor juga menggelar tes kebugaran untuk seluruh aparatur sipil negara di tingkat kelurahan dan kecamatan, diikuti 324 pegawai. Tes berlangsung selama dua hari.

Tes dilakukan meliputi fisik yakni lari mengelilingi lapangan sebanyak 4x400 meter, kemudian didata berapa menit kesanggupannya, dicocokkan dengan VO2max sesuai umur dan jenis kelamin.

Hasil dari tes tersebut menunjukkan apakah peserta dapat menyelesaikan tes secara baik, cukup ataupun kurang. Tes tersebut menunjukkan kebugaran saat ini, bukan kesehatan secara keseluruhan (kesehatan harus general tes).

Dari hasil tes tersebut, tercatat hanya 19 pegawai yang mampu menyelesaikan tes dengan baik, sebanyak 228 cukup, 44 kurang dan tidak bisa menyelesaikan putaran sebanyak 25 orang.

"Data yang dihasilkan kita rekap, tidak hanya data lari, juga akan menjadi basis data untuk penilaian kita bila ada rotasi dan mutasi," kata Bima.

Menurut dia, hasil dari tes kebugaran tersebut menjadi salah satu pertimbangan Pemerintah Kota Bogor untuk merotasi dan memutasi. Apabila pejabat wilayah tersebut hasil tes kurang bagus, ia akan di tempatkan di wilayah yang tidak menuntut fisik lebih banyak.

"Intinya kita mendorong agar aparat wilayah menjaga staminanya secara periodik, karena aparat diminta untuk intens turun ke lapangan, kita butuh aparat yang energik," katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman menjelaskan, pelaksanaan tes kebugaran pada intinya agar para aparatur sipil negara memiliki kondisi yang lebih bugar sehingga mampu menjalankan tupoksinya secara baik dan maksimal.

"Sehingga pelayanan bagi masyarakat menjadi lebih prima," katanya.

Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat menambahkan, tes kebugaran juga dapat dijadikan sebagai dasar dalam proses seleksi penempatan.

Menurut dia, untuk rohani bisa dilaksanakan secara pribadi atau melalui pengajian, tapi untuk fisik ini harus terukur melalui tes maupun pemeriksaan kesehatan.

"Jangan sampai salah menempatkan orang yang kurang fit di posisi yang vital. Dengan tes kebugaran ini akan diketahui ketahanan fisik atau tubuh para pejabat demi menunjang kinerjanya," kata Ade.

Ade mengharapkan dengan pelaksanaan tes kebugaran secara berkesinambungan sehingga kondisi sumber daya manusia Pemerintah Kota Bogor dapat terukur dan diketahui setiap periode.

Kepala BKPP Fenty Qondarsyah menyebutkan, tes kebugaran untuk jajaran PNS Kota Bogor akan dilaksanakan rutin setiap tiga bulan sekali.

"Tahap awal tes kebugaran ditujukan sebagai refreshing. Di sini mereka bisa bertemu rekan dari OPD lain, mengurangi tingkat stres karena banyaknya pekerjaan yang dihadapi setiap hari. Tes berikutnya akan lebih intensif," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016