Jangan terlalu picik bangsa ini, nasionalisme dalam era globalisasi berbeda..."
Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI, Ade Komarudin, mengapresiasi rencana pemerintah untuk merangkul diaspora yang ada di luar negeri.

"Kasihan negeri ini, banyak putra putri terbaik negeri ini yang bagus yang kemudian mengabdikan diri bukan kepada bangsanya tapi kepada negeri orang," kata dia, usai membuka pesta rakyat dan lomba panjat bambu betung, di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Sabtu.

Wacana tersebut mencuat setelah Arcandra Tahar yang diberhentikan dengan hormat sebagai Menteri ESDM terkait isu kewarganegaraan.

"Jangan terlalu picik bangsa ini, nasionalisme dalam era globalisasi berbeda definisi dengan nasionalisme pada jaman penjajahan dulu," kata Ade Komarudin.

"Jangankan yang dididik oleh bangsa kita, dididik oleh bangsa lain pun kalau bagus kenapa tidak jadi warga negara Indonesia, daripada mengisi negara ini oleh orang-orang yang tidak berkualitas," sambung dia.

Preseden Arcandra Tahar juga memicu adanya wacana diakomodasinya status dwi kewarganegaraan melalui revisi Undang-Undang Kewarganegaraan.

"Harus diwacanankan bisa dari pemerintah bisa dari DPR, tapi sebaiknya kalau ingin lebih cepat dari pemerintah," ujar Ade Komarudin.

Terkait dengan kekosongan jabatan Menteri ESDM, Ketua DPR menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah. "Itu hak prerogatif presiden, kita tidak bisa ikut campur," kata dia.

Namun, dia menyarankan pengganti Arcandra sebaiknya berasal dari profesional. "Tidak boleh menurut saya untuk urusan sektor bumi, air dan udara yang dikuasi negara diserahkan kepada partai politik," ujar dia.

"Lebih bagus kepada profesional yang mereka tidak terikat secara politik oleh kepentingan politik tertentu," tambah dia.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016