Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA membuka lima biro di luar negeri untuk menjadi "mata dan telinga Indonesia" sekaligus membuktikan bahwa kantor berita perjuangan itu telah sejajar dengan kantor-kantor berita kelas dunia lainnya. "Seiring dengan tuntutan dunia internasional, ANTARA sebagai `jendela` bangsa, akan terus berupaya mengembangkan sayap ke sejumlah negara," kata Pemimpin Umum LKBN Antara Asro Kamal Rokan di Jakarta, Rabu. Pada akhir Maret lalu dan April ini LKBN ANTARA secara resmi membuka biro di Beijing (Cina), Kuala Lumpur (Malaysia), Tokyo (Jepang), Canberra (Australia), dan New York (Amerika Serikat). Selain itu, Antara juga memiliki koresponden di London (Inggris), Kairo (Mesir) dan Sana`a (Yaman). Menurut Asro, pembukaan kembali kantor biro ANTARA di luar negeri yang sempat ditutup akibat krisis ekonomi tahun 1998 itu, akan semakin membuka jendela bangsa Indonesia di mata dunia. Segala informasi tentang Indonesia bisa diakses melalui kantor berita nasional yang tahun ini berusia 70 tahun itu. Sebaliknya, lanjut Asro, berbagai peristiwa dunia dapat terekam melalui cara pandang wartawan Indonesia dan untuk kepentingan Indonesia. "Karena yang memberitakan peristiwa di Amerika, Cina, Jepang atau Australia adalah wartawan Indonesia," kata Asro. Kepala Biro ANTARA New York dijabat Tia Mutiasari, sebelumnya wartawati Istana Kepresidenan. Kepala Biro ANTARA Canberra Rahmad Nasution, wartawan yang sangat memahami hubungan Indonesia dan Australia karena pendidikan S2 nya diperoleh dari Negeri Kanguru. Kepala Biro Tokyo Benny S Butar-butar adalah wartawan senior yang juga pernah mendapat pendidikan dan beasiswa Confederation of Asian Journalists (CAJ) di Jepang. Kepala Biro Beijing dijabat oleh Ahmad Wijaya, sebelumnya menjabat Kepala Biro ANTARA Denpasar, Bali. Sedangkan Kepala Biro ANTARA Kuala Lumpur adalah Adi Lazuardi, Kepala Redaksi Ekonomi Bidang Jasa yang juga pernah menjabat Ketua Serikat Pekerja ANTARA (SPA). Pembukaan kelima biro di luar negeri itu sekaligus untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, terutama bagi kalangan media massa yang kini semakin tumbuh dan berkembang, baik itu media cetak maupun elektironik. "Mereka akan memasok berita-berita dengan citarasa Indonesia," katanya. Biro-biro di luar negeri senantiasa menggali informasi yang lebih luas, baik isu yang menyangkut politik, sosial, ekonomi, budaya dan sebagainya. Terkait kepercayaan yang diberikan dunia luar terhadap pimpinan ANTARA untuk menjabat Presiden Organisasi Kantor Berita Asia Pasifik (OANA), Asro mengatakan bahwa itu sebagai bukti kantor berita miliki bangsa ini masih diperhitungkan di kalangan internasional. "Kepercayaan itu harus dipelihara dengan sebaik-baiknya guna mengangkat citra bangsa di dunia internasional. Dengan menjadi presiden OANA, kita bisa bermain untuk kepentingan nasional," katanya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat memberikan sambutan pada HUT ke-69 ANTARA bulan Desember tahun lalu, mendambakan ANTARA menjadi kantor berita kelas dunia yang sejajar dengan kantor-kantor berita multinasional lainnya. Untuk itu dalam waktu dekat ANTARA akan berubah status menjadi Perusahaan Umum (Perum) yang didukung penuh oleh Negara. OANA beranggotakan 33 negara. Bertepatan dengan peringatan 70 tahun LKBN ANTARA diselenggarakan Sidang Umum OANA bulan Desember 2007 di Jakarta.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007