Pristina (ANTARA News) - Kosovo akan mencetak sejarah pada Senin (5/9) karena akan memainkan pertandingan kompetitif pertama mereka di Kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Finlandia.

Kosovo menjadi anggota ke-210 FIFA sejak Mei 2016, namun kegembiraan menjelang pertandingan bersejarah negara Balkan tersebut sedikit terganggu dengan pertanyaan "pemain mana yang diizinkan untuk memperkuat Kosovo?"

Sejauh ini ada beberapa pesepakbola berdarah Kosovo tapi juga memiliki kewarganegaraan lain, Adnan Januzaj misalnya.

Menurut aturan FIFA, seseorang yang sudah bermain untuk tim nasional lain tidak boleh berpindah kesetiaan, sehingga sejumlah pemain potensial Kosovo harus mengajukan izin khusus secara individual, ini hal yang masih ditunggu.

"Ini belum pernah terjadi sebelumnya karena mereka bermain untuk tim nasional lain saat Kosovo belum menjadi anggota FIFA. Sekarang mereka harus diberi kesempatan ini seperti orang lain," kata Fadil Vokrri kepala asosiasi sepakbola Kosovo kepada AFP, Minggu.

Seorang juru bicara FIFA mengatakan berbagai aplikasi "saat ini tertunda dan sedang diselidiki" namun ia tidak bisa memberikan perkiraan berapa lama proses pengambilan keputusan itu.

Kosovo secara sepihak mendeklarasikan kemerdekaan dari Belgrade pada 2008 dan tetap tidak diakui oleh beberapa negara, termasuk Serbia dan Rusia.

Serbia menentang keras masuknya Kosovo menjadi anggota FIFA setelah UEFA menyetujui keanggotaan mereka.

"Ini mimpi yang jadi kenyataan," tulis gelandang Alban Muja pada halaman Facebook. Alban berhasrat bisa bermain untuk Kosovo dan meninggalkan Albania.

Sebanyak 24 pemain dengan garis keturunan Kosovo sudah bermain untuk enam tim nasional lainnya. Sebagian besar dari mereka bermain untuk Albania.

Pemain berdarah Kosovo lainnya adalah Adnan Januzaj yang juga berdarah Belgia, pemain Finlandia Perparim Hetemaj, dan pemain Swedia Arber Zeneli. Para pemain ini sedang menunggu lampu hijau dari FIFA.

Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016