Kualalumpur (ANTARA News) - Malaysia pada Rabu memastikan wanita hamil pertama, berusia 27 tahun dan tinggal di bagian selatan, dekat Singapura, terserang Zika.

Penularan Zika pada wanita hamil terbukti menyebabkan mikrosepalus, cacat lahir berupa ukuran kecil kepala dan otak, dengan sejumlah kecacatan lain di otak.

Menteri Kesehatan Subramaniam Sathasivan mengatakan bahwa wanita itu, yang mengandung tiga-empat bulan, tinggal di kota Johor Bahru, dekat Singapura, yang melaporkan 275 penderita.

Suaminya, yang bekerja di Singapura, juga menunjukkan sejumlah gejala Zika dan menjalani pemeriksaan.

"Belum jelas apakah wanita itu tertular penyakit tersebut dari suaminya atau penularan setempat," kata Subramanian dalam jumpa pers di Putrajaya, ibu kota pemerintahan Malaysia.

Pada pekan lalu, Malaysia memastikan penderita pertama Zika, wanita berusia 58 tahun, yang mengunjungi Singapura. Pada Sabtu, mereka memastikan penularan pertama Zika setempat.

Subramanian mengatakan bahwa Malaysia diperkirakan akan mengalami kasus lebih banyak di Johor Bahru dikarenakan kedekatannya dengan Singapura. Sekitar 200.000 orang warga Malaysia pulang-pergi dari Johor ke kota-negara tersebut.

Meskipun mikrosepalus biasanya terlacak pada saat akhir atau tiga bulan awal kehamilan, temuan itu dapat diketahui sesegera mungkin saat 18-20 minggu pertama kehamilan, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat.

(Uu.Ian/KR-MBR)
(T.KR-MBR/C/KR-MBR/B/B002)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016