Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menekankan keterbukaan dan daya saing sebagai roda penggerak perekonomian Indonesia dan merupakan daya tarik bagi investor-investor dunia serta belum tentu dapat ditawarkan negara lain.

"Keterbukaan dan daya saing merupakan dua faktor yang akan menggerakkan perekonomian Indonesia agar lebih baik di masa depan," kata Enggartiasto, dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu.

Enggartiasto mengatakan, dengan keterbukaan tersebut, pemerintah akan membawa Indonesia ke posisi yang lebih tinggi dalam rantai pasok dunia. Sedangkan daya saing, akan membuat kinerja lebih efisien sehingga dapat berkompetisi di pasar domestik, regional dan global.

Enggartiasto menambahkan, Indonesia memiliki postur kelas konsumsi yang besar, diperkirakan mencapai 135 juta konsumen di tahun 2030. Selain itu, peluang pasar di Indonesia mencapai 1,8 triliun dolar Amerika Serikat (AS) yang tersebar di sektor jasa, pertanian, perikanan, pendidikan, dan sektor-sektor lainnya.

Dalam Forum Bisnis Indonesia yang digelar di Shanghai, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Enggartiasto secara khusus menjelaskan kebijakan-kebijakan perdagangan yang mendorong peluang bisnis di Indonesia dalam rangka mewujudkan prioritas Presiden Joko Widodo tentang keterbukaan dan daya saing.

Selain itu, Enggartiasto menambahkan, dalam waktu kurang dari 12 bulan, pemerintah telah meluncurkan 13 paket kebijakan deregulasi dan debirokratisasi untuk mengurangi aturan-aturan yang dapat menghambat perkembangan industri dan bisnis di Indonesia.

Enggartiasto juga menjelaskan tentang partisipasi aktif Indonesia dalam perundingan perdagangan internasional. Hal tersebut menunjukkan komitmen Indonesia untuk mengejar perkembangan ekonomi global.

Selain itu, partisipasi dalam perundingan internasional merupakan upaya mendorong agenda reformasi di tingkat nasional yang membuka kesempatan bagi petani, nelayan, generasi muda serta pelaku usaha kecil dan menengah untuk meningkatkan kesejahteraannya.

Forum Bisnis Indonesia dimotori oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), bekerja sama dengan China Fortune Land Development (CFLD) International, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing, dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Shanghai.

Lebih dari seribu pimpinan perusahaan swasta, BUMN dan asosiasi bisnis di RRT hadir dalam forum tersebut.

Forum tersebut menghadirkan empat Menteri utama Kabinet Kerja, yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Kepala BKPM, Thomas Trikasih Lembong bertindak sebagai chair sekaligus moderator pada acara ini.

Forum Bisnis Indonesia tersebut memanfaatkan momentum Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Hangzhou, Tiongkok, yang digelar pada 4-5 September 2016. Selain itu, forum bisnis ini bertujuan mempertahankan tren meningkatnya minat investasi Tiongkok ke Indonesia.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016