Bandung (ANTARA News) - Jawa Timur kembali memborong medali emas dan sekaligus perak boling pada nomor tunggal putri pada hari kedua, Selasa, melalui atlet andalannya Tannya Roumimper dan Puteri Astari di lintasan boling Siliwangi Bandung.

Sukses ini mengulang hari pertama Senin (19/9) pada nomor tunggal putra yang ketika Oscar dan Billy Muhammad Islam menyabet emas dan perak pada nomor ini untuk Jawa Timur.

Seperti pada hari pertama, peboling tuan rumah Jawa Barat harus puas menerima medali perunggu untuk kedua nomor, yakni Rangga (putra) dan Nadya Pramanik Nuramalina (putri).

Pada nomor tunggal putri, atlet nasional Tannya Roumimper asal Bandung yang kini memperkuat Jawa Timur mencatat skor tertinggi 1.266 atau nilai rata-rata 211 dalam permainan yang berlangsung enam game, sedangkan Puteri Astari mencatat nilai 1.249.

Hingga berakhirnya lomba sebanyak lima game, Nadya sempat memimpin klasemen sementara dengan skor 1.035. Namun pada game keenam atau game penentuan, Tannya yang menempati posisi ketiga, berhasil menjatuhkan pin melalui enam kali strike dan tiga kali spare sehingga skor terakhirnha tercatat 244 sekaligus menempatkan posisinya pada tempat teratas.

Demikian pula Puteri Astari yang bermain stabil dengan catatan skor 226 mampu mempertahankan kedudukannya di tempat kedua sehingga menggeser posisi Nadya di tempat ketiga.

Sukses Tannya tersebut disambut imbalan bonus Rp30 juta dari KONI Jatim. Bonus "mentas" ini memang diberikan hanya kepada para peraih medali emas.

Pertandingan dilanjutkan nomor ganda putra, Selasa malam, yang diikuti oleh 13 pasangan dari 13 daerah sebanyak enam game. Nomor ini juga diperkirakan berlangsung seru karena diikuti sejumlah peboling nasional seperti Ryan Lalisang/Hengky Susanto (DKI), Oscar/Fachri (Jatim) dan andalan tuan rumah Rangga/Adhiguna.

Jadwal hari ketiga Rabu (21/9) menampilkan nomor ganda putri dilanjutkan dengan nomor ganda campuran. Cabang olahraga boling PON XIX/2016 mempertandingkan 11 nomor.

Pewarta: Indro Sulistyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016