Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antar bank di Jakarta pada Kamis pagi menguat 32 poin menjadi Rp13.083 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan keputusan bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) tidak menaikkan suku bunga acuan membuat dolar AS bergerak turun di pasar global.

"Anggota the Fed menginginkan suku bunga AS tidak naik meski Ketua The Fed Janet Yellen masih terlihat hawkish dengan mengatakan bahwa suku bunga bisa naik khususnya jika serapan tenaga kerja semakin membaik," katanya.

Dari dalam negeri, lanjut dia, euforia akibat pencapaian uang tebusan program amnesti pajak yang masih bertahan akan bertemu dengan harapan pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (7-Day Repo Rate).

"Secara umum sentimen positif akan menguasai arah pergerakan aset berdenominasi rupiah hari ini," katanya.

Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk, Rully Nova mengatakan harga minyak mentah dunia yang bergerak menguat juga turut menopang mata uang komoditas seperti rupiah.

"Harga minyak mentah dunia yang meningkat akan berdampak pada harga komoditas lainnya yang bisa berpengaruh pada pendapatan negara," katanya.

Harga minyak jenis WTI Crude menguat 0,99 persen menjadi 45,79 dolar AS per barel dan Brent Crude naik 1,00 persen menjadi 47,30 dolar AS per barel.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016